Densus 88 Tangkap Pimpinan JI di Bekasi Penerus Abu Bakar Ba'asyir

4 Januari 2021 18:30 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Densus 88 menggiring tersangka kasus terorisme di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Lampung, Rabu (16/12). Foto: Ardiansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Densus 88 menggiring tersangka kasus terorisme di Bandara Radin Inten II Lampung Selatan, Lampung, Rabu (16/12). Foto: Ardiansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Densus 88 mengungkap salah satu petinggi Jamaah Islamiyah (JI) bernama Para Wijayanto yang ditangkap di Bekasi, pada Desember 2019 lalu. Wijayanto merupakan pimpinan tinggi JI setelah Abu Bakar Ba’asyir.
ADVERTISEMENT
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, Wijayanto memimpin JI usai kepemimpinan Abu Bakar Ba’asyir pada tahun 2008 hingga 2019. Selama ini Wijayanto merekrut anggota JI yang merupakan anak muda.
“Mulai membangun JI (tahun) 1993 Abdullah Sungkar, 1999 (dipimpin) Abu Bakar Ba’asyir, dan 2005-2007 (dipimpin) Syahroni. 2008 kosong kepemimpinan. (Lalu pada tahun) 2008-2019 (dipimpin) Para Wijayanto,” kata Argo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (4/1).
Kadivhumas Polri Irjen Pol Argo Yuwono (tengah) memberikan keterangan pers terkait kasus teroris Jamaah Islamiyah (JI), di kantor Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (28/12). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO
Argo menyebut, konsep kepemimpinan Wijayanto berbeda dengan pimpinan JI lainnya. Dalam menjalankan roda organisasi JI, dia mengutamakan jalannya dakwah, pendidikan, dan perekrutan anggota baru yang berasal dari pondok pesantren jaringan JI.
“Di mana dalam kepemimpinan ini dia fokuskan pada dakwah, pendidikan dan rekrutmen anggota baru. PW juga membuat mengubah struktur, mengubah konsep lama,” ujar Argo.
Petugas Densus 88 membawa terduga teroris dari Lampung setibanya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (16/12). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO
Bahkan dalam perekrutan anak muda yang dididik di 12 tempat, kata Argo, merupakan ide dari Wijayanto. Dia menunjuk Joko (pelatih JI) alias Karso untuk melatih 96 anak muda untuk dikirim ke Suriah.
ADVERTISEMENT
“Dan ditunjuklah Pak Karso sebagai pelatih dengan harapan pelatihan JI ini kepengen keahliannya sejajar dengan atlet, pasukan khusus,” pungkasnya .