Deputi Gubernur DKI Minta Ormas Betawi Kompak Hadapi Tahun Politik

Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata Marullah Matali (tengah) di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/6). Foto: Haya Syahira/kumparan

Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) sekaligus Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Budaya dan Pariwisata DKI Jakarta, Marullah Matali, menyinggung soal sikap politik warga Betawi dalam Pemilu 2024.

Marullah mengatakan, sikap politik ini sebenarnya tidak menjadi agenda pembahasan dalam kongres perdana ini. Ia hanya ingin mengingatkan agar kaum Betawi tetap kompak selama pemilu.

“Kita dinamis sekali, jadi kita belum bicara soal ini, kita tidak bicara soal ini, tetapi memang kalau kita enggak kuat dan kita belum kompak, besok tahun politik, sedikit lagi beberapa bulan lagi sudah apa namanya tahapan-tahapan politik, pemilu,” kata Marullah dalam konferensi pers Kongres Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi (MAPKB) hari pertama di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/6).

Marullah menyebut, ia akan lebih mementingkan persatuan antar-para kelompok. Apalagi kongres ini merupakan musyawarah perdana usai bersatunya dua ormas besar Bamus Betawi kelompok Haji Lulung dan Bamus Betawi 1982 besutan Haji Oding.

“Maka kita minta supaya anak Betawi, kaum Betawi betul-betul kuat, jadi tidak dipermainkan, tidak diombang ambing oleh gelombang politik,” tutur Marullah.

Kongres Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/6). Foto: Haya Syahira/kumparan

Terkait kongres ini sendiri Marullah tidak menutup kemungkinan akan muncul banyak dinamika. Untuk itu Marullah meminta agar para perwakilan ormas tetap menguatkan kekompakan dan persatuan sebagai satu entitas Kaum Betawi.

“Saya kira semangat untuk menuju kepada penguatan kekompakan dan persatuan Kaum Betawi makanya kami mengambil tajuk majelis amanah persatuan kaum Betawi itu menjadi agenda penting di sini,” katanya.

Sebenarnya momen persatuan dua kubu ormas ini terjadi di ruang tamu gubernur, Balai Kota DKI Jakarta, 6 Desember 2022 lalu. Saat itu, Pj Gubenur Heru Budi Hartono, hadir langsung menyaksikan momen tersebut.

Setelahnya, kedua ormas ini sepakat untuk merubah nama menjadi Majelis Amanah Masyarakat Betawi dan menunjuk Marullah menjadi pemimpin.

Kongres yang bertajuk 'Betawi Kompak, Jakarta Sukses, Indonesia Maju, dari Betawi untuk Indonesia' ini pun menjadi ajang musyawarah perdana setelah momen persatuan kedua ormas.