Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Peluru pistol tersebut mengenai meja di konter check-in. Tidak ada orang yang terluka akibat insiden ini.
Peristiwa ini dikonfirmasi oleh Relation Manager Bandara Internasional Hasanuddin, Iwan Risdianto.
Setelah ditelusuri ternyata Dirut BUMN yang dimaksud ialah Harry Warganegara. Ia Direktur Utama PT Berdikari.
"Atas nama Harry Warganegara, Dirut PT Berdikari," kata Kapolsek Kawasan Bandara Sultan Hasanuddin, Iptu Muh. Arsyad, kepada kumparan, Rabu (19/4).
Lantas bagaimana peristiwa ini terjadi?
Rupanya Harry kala itu ikut dalam rombongan Menteri Pertanian RI yang sedang melakukan kunjungan kerja di wilayah Sulsel. Namun ia kemudian pulang lebih dulu sekitar pukul 07.40 WIB.
Awalnya, Harry menyerahkan barang-barangnya termasuk pistol itu ke petugas protokoler bandara berinisial AFA—yang merupakan protokoler untuk Kementerian Pertanian.
ADVERTISEMENT
AFA hendak memasukkan pistol itu ke tempat khusus.
"Pistol tiba-tiba jatuh dan AFA tidak sengaja menarik pelatuk dan langsung meledak," kata Kapolres Maros, AKBP Awaluddin Amin, Rabu (19/4).
Polisi memastikan pistol Battle Arm G42 yang dibawa Harry dimiliki secara legal. Surat-suratnya ada.
"Senpi meletus, sudah kami lakukan pemeriksaan termasuk dokumennya dan itu semua lengkap," kata Awaluddin.
Diberi Sanksi
Tidak ada korban dalam kasus ini. Tapi AFA tetap diberi sanksi karena dinilai lalai.
"Petugas protokoler itu lalai dan sudah kami tegur. Untung saja tidak ada korban," kata AKBP Awaluddin.
Tidak hanya AFA, Harry juga diberikan sanksi berupa permintaan maaf.
"Case diselesaikan dengan cara Pax (penumpang) meminta maaf dan mengakui kesalahannya," kata Kepala Otoritas Bandara Makassar Kemenhub Asri Santosa kepada kumparan, Rabu (19/4).
ADVERTISEMENT
Asri bilang AFA sengaja mengokong pistol dengan peluru kaliber 32 ACP itu.
"Petugas protokoler (AFA) dengan sengaja mengokang senjata dan menarik pelatuknya sehingga pistol tersebut mengeluarkan peluru dan mengenai dinding konter check-in. Seketika penumpang di depan konter berpencar-pencar," ujar Asri.
Eric Thohir Beri Komentar
Erick Thohir selaku Menteri BUMN ikut berkomentar atas peristiwa tersebut. Menurutnya seorang Dirut BUMN tak boleh membawa pistol.
"Mestinya ya enggak boleh lah (bawa Dirut BUMN pistol). Iya kalau saya sebagai menteri, ya, tidak membawa pistol. Enggak bawa," kata Erick kepada wartawan, Rabu (19/4).
Saat itu ia belum tahu siapa pemiliknya dan apakah ada sanksi untuk tindakannya tersebut. Namun Erick menekankan sebagai pelayan rakyat seharusnya tidak perlu membawa pistol dalam beraktivitas.
ADVERTISEMENT
"Menterinya aja enggak bawa pistol, masa mau ketemu rakyat bawa pistol, orang kita ketemu rakyat itu harus melayani, masa bawa pistol, kalau pistol air boleh kali buat lucu-lucuan biar segar, tapi enggak boleh masuk mulut nanti batal lagi," pungkasnya.