Deretan Janji Anies, Ganjar, dan Prabowo dalam Bidang Pendidikan di Pilpres 2024

30 Oktober 2023 19:27 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), Ganjar Pranowo (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri) bergandengan tangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/10/2023).  Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Bakal calon presiden Anies Baswedan (tengah), Ganjar Pranowo (kanan) dan Prabowo Subianto (kiri) bergandengan tangan usai melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (30/10/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Tiga pasang capres-cawapres di Pilpres 2024, Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran sudah memperlihatkan visi-misi mereka kepada publik. Visi-misi mereka meliputi berbagai bidang, mulai dari kesehatan, hukum, ekonomi, lingkungan, hingga pendidikan.
ADVERTISEMENT
Kali ini, kumparan mencoba membedah program masing-masing pasangan capres-cawapres di bidang pendidikan. Berikut ini adalah rangkumannnya.

Fokus pada Pengembangan Riset

Anies-Cak Imin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran menyebut soal pendanaan riset bagi bidang pendidikan. Selain membicarakan soal dana riset, Anies-Cak Imin menyebut ingin menjadikan Sumatera sebagai pusat riset dan inovasi di kawasan Timur Indonesia.
Sementara itu, Ganjar-Mahfud ingin meningkatkan investasi riset dan inovasi industri unggulan melalui peningkatan anggaran riset dan inovasi (Gross Domestic Expenditure on Research and Development) mencapai 1% dari PDB pada tahun 2029 nantinya.
Berbeda dengan Ganjar, Prabowo-Gibran menargetkan dengan dana riset dan inovasi yang lebih tinggi, yaitu mencapai 1,5-2 persen dari PDB dalam 5 tahun.

Pendidikan untuk Penyandang Disabilitas

Sejumlah anak-anak penyandangan disabilitas menggambar pada bagian mobil bus TransJakarta di kawasan Cawang, Jakarta pada Kamis (1/12/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Ketiga pasangan juga fokus pada kesetaraan akses terhadap pemenuhan hak pendidikan bagi penyandang disabilitas. Anies-Cak Imin akan memperbanyak beasiswa bagi kelompok disabilitas, Ganjar-Mahfud akan memastikan kesetaraan akses dari upah, pekerjaan, hingga pendidikan bagi kelompok tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara, Prabowo-Gibran ingin memastikan hak pendidikan bagi perempuan, anak-anak, hingga penyandang disabilitas.

Mengapresiasi Keberadaan Budayawan dan Seniman

Anies-Cak Imin memiliki misi yang ditujukan untuk seniman. Salah satunya adalah keinginan untuk membangkitkan budaya sinema dengan memajukan pendidikan formal perfilman. Selain itu, mereka juga akan mendorong tumbuhnya sinema menuju rasio satu layar untuk setiap 100.000 populasi.
Sementara itu, Ganjar-Mahfud lebih berfokus pada perlindungan hak cipta, termasuk hak cipta komunal, dukungan pembiayaan, dan apresiasi karya lokal tradisional.
Prabowo-Gibran lebih mengutamakan soal pendanaan. Mereka akan mengembangkan dana abadi pendidikan, dana abadi pesantren, dana abadi kebudayaan, hingga dana abadi lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Program Pendidikan untuk Anak-anak

Ibu Negara Iriana Joko Widodo (tengah) mengikuti demo mencuci tangan bersama siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (24/11/2022). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Anies-Cak Imin memiliki keinginan untuk mempercepat pelaksanaan Wajib Belajar 1+12 tahun dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat.
ADVERTISEMENT
Ganjar-Mahfud ingin mengadakan penggunaan tele-education bagi anak Indonesia secara merata. Berbeda dari keduanya, Prabowo-Gibran memiliki program ingin memberi makan siang dan susu di sekolah dan pesantren, serta bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.

Kesehatan Mental dalam Bidang Pendidikan

Pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud menyebut kesehatan mental di kalangan siswa hingga mahasiswa sebagai hal yang penting dalam bidang pendidikan.
Anies-Cak Imin akan memastikan kesehatan mental pada siswa hingga mahasiswa bisa dijaga. Sementara, Ganjar-Mahfud menyebut akan penyediaan nomor darurat 24 jam 7 hari seminggu bebas biaya dan membentuk lembaga komunikasi krisis untuk menangani masalah kesehatan mental.
Mereka juga akan akan membangun pos-pos konseling di semua kampus hingga rumah sakit umum. Namun, tidak ditemukan kata kunci kesehatan mental terutama pada bidang pendidikan dalam visi-misi Prabowo-Gibran.
ADVERTISEMENT