Deretan Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indonesia

29 November 2022 18:48 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang tengah menyita perhatian publik. Pasalnya, sekeluarga itu tewas akibat diracun oleh anggota keluarganya sendiri.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ini bukanlah kali pertama kasus pembunuhan satu keluarga terjadi di Indonesia Berdasarka catatan kumparan, sudah ada 4 kasus pembunuhan satu keluarga yang terjadi sejak 2019 lalu.
Berikut daftarnya:

Sekeluarga di Magelang Tewas Diracun

Satu keluarga yang terdiri atas ayah, ibu dan satu orang anak di Magelang ditemukan tewas di rumahnya Desa Prajenan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin, (28/11) sekitar pukul 07.30 WIB.
Sekeluarga itu tewas akibat diracun dengan modus mencampur racun ke dalam teh hangat. Polisi pun telah mengamankan pelaku pembunuhan sekeluarga tersebut. Pelakunya adalah anak kedua dari keluarga tersebut. Dia adalah Dhio Daffa (22).
Dhio Daffa (22) tersangka pembunuhan orang tua dan kakak kandungnya di Kabupaten Magelang. Foto: Polda Jawa Tengah
Saat ditahan, DD mengakui perbuatan dan menyatakan sudah melakukan aksinya sebanyak 2 kali. Kali pertama aksinya gagal, sebab dia menggunakan dosis racun yang rendah yang hanya menyebabkan mual dan muntah saja. Saat percobaan kedua, DD pun menambahkan dosis racun yang ia gunakan. Racun yang ia gunakan dibelinya di toko online.
ADVERTISEMENT
Motif pembunuhan yang dilakukan oleh DD (22) ialah sakit hati. Ia mengaku merasa terbebani karena harus menanggung biaya kebutuhan keluarganya dan diminta untuk membayar utang ayahnya.
Ia juga mengaku cemburu lantaran kakaknya tidak diperlakukan dengan sama. Meski begitu, polisi masih terus mendalami motif lainnya.

Sekeluarga di Lampung Dibunuh

Warga Way Kanan, Lampung, digegerkan dengan penemuan satu keluarga yang tewas pada Rabu (5/10) petang.
Meski begitu, para korban itu rupanya telah dibunuh sejak satu tahun yang lalu. Pasalnya, para korban tak tampak sekitar satu tahun lebih dan pengakuan pelaku menyatakan bahwa korban sedang pergi merantau ke gunung. Sehingga, para tetangga pun tak menaruh curiga.
Septic tank yang dijadikan tempat untuk menyembunyikan para korban pembunuhan di Waykanan. | Foto: Ist
Pelaku pembunuhan tersebut tak lain adalah anak dan cucu dari korban sendiri. Mereka adalah EW (50) dan D (17). Pembunuhan itu dilakukan terhadap 5 orang yang terdiri atas ayah, ibu tiri, kakak, adik tiri dan keponakan.
ADVERTISEMENT
Mulanya, pembunuhan dilakukan terhadap 4 orang dengan menggunakan sebuah kapak pada Oktober 2021 dan dibuang ke septic tank di belakang rumah.
Selanjutnya adalah Kemudian, disusul dengan membunuh korban terakhir pada April 2022, yakni adik tiri pelaku yang disembunyikan di ladang singkong. Pembunuhan menyusul dilakukan sebab korban menanyakan keberadaan orang tua mereka, sehingga menimbulkan cekcok.
Adapun motif dari pembunuhan tersebut adalah untuk menguasai warisan. Akibat perbuatannya itu, kedua pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.

Pemilik Padepokan Seni Ongko Joyo Tewas Bersama Keluarga

Satu keluarga di Desa Turusgede Kecamatan Kota Rembang, Rembang Jawa Tengah ditemukan tewas di rumahnya, pada Kamis (5/2/2021) sekitar pukul 06.30 WIB.
Mereka diduga korban pembunuhan dikarenakan ditemukan dengan kondisi penuh luka di sekujur tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah suami istri bernama Anom Subekti, dan Sri Purwanti, seorang anak dan juga seorang cucu Anom dan Sri. Rumah mereka itu merupakan bagian dari padepokan seni Ongko Joyo.
Polisi tangkap pembunuh satu keluarga pemilik Padepokan Ongko Joyo di Rembang. Foto: Dok. Istimewa
Penemuan mayat keempatnya bermula saat seorang ART yang hendak membersihkan padepokan seperti biasanya. Namun, ia terkejut ketika mendapati tuannya tewas bersama keluarganya. Melihat hal itu, ART itupun melaporkan kepada masyarakat sekitar dan diteruskan ke pihak kepolisian.
Setelah melakukan penyelidikan, akhirnya pihak kepolisian pun mengungkap pelaku dan motif pembunuhan tersebut. Adapun pelakunya ialah Sumani (43), yang merupakan partner bisnis dari korban.
Pembunuhan tersebut didasari akibat permasalahan bisnis di antara keduanya. Selain melakukan pembunuhan, pelaku juga melakukan aksi pencurian terhadap perhiasan korban.
ADVERTISEMENT
Namun, saat hendak ditangkap oleh pihak kepolisian, pelaku justru meneguk pestisida sebagai upaya untuk bunuh diri. Akibat perbuatannya itu, Sumani terancam hukuman mati.

Satu Keluarga di Banten Tewas Dibunuh

Satu keluarga di Serang, Banten, tewas bersimbah darah diduga akibat dibunuh pada Selasa (13/8/2019).
Aksi pembunuhan sekeluarga itu mengakibatkan 2 orang tewas, yakni Rustandi (32) dan anaknya Alwi (4). Sementara itu, istrinya, Siti (25) mengalami luka parah dan harus dirawat intensif di rumah sakit.
Lokasi pembunuhan satu keluarga di Serang. Foto: dok. istimewa
Kasus pembunuhan itu bermula ketika dua orang pria bertopeng mengetuk pintu rumah korban sekitar pukul 02.00 WIB dini. Mendengar hal itu, Siti pun membukakan pintu dan pelaku langsung menyerang korban.
Kemudian, Siti pun memanggil suaminya. Sebelum tewas, korban Rustiadi sempat melawan dua orang pelaku yang menyerang kediamannya itu.
ADVERTISEMENT
Setelah satu minggu buron, pembunuh satu keluarga ini akhirnya tertangkap pada Selasa (20/8/2019). Pelaku diamankan di Lampung, dan langsung dibawa ke Serang untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Terkait motif pembunuhan yang disebutkan oleh pelaku ialah permasalah ekonomi, namun tidak dijelaskan secara detail.
Reporter: Tri Vosa Ginting