Deretan Kontroversi Putra Joe Biden: Narkoba hingga Dugaan Pedofilia

15 September 2023 13:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hunter Biden, putra Presiden AS Joe Biden. Foto: Julio Cortez/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Hunter Biden, putra Presiden AS Joe Biden. Foto: Julio Cortez/AP Photo
ADVERTISEMENT
Putra Presiden Amerika Serikat Joe Biden, Robert Hunter Biden, pada Kamis (14/9) didakwa atas tiga tuduhan lantaran membeli senjata api secara ilegal di bawah pengaruh narkoba.
ADVERTISEMENT
Hunter dituduh telah memberikan kesaksian palsu dalam formulir pengajuan pembelian senjata api pistol Colt Cobra di tahun 2018 — bahwa dirinya bukan pemakai narkoba.
Jika kedua tuduhan itu benar, maka dakwaan ketiga untuk Hunter adalah kepemilikan senjata api secara ilegal. Sebab, setiap individu yang berada di bawah pengaruh narkoba dilarang membeli atau memiliki senjata api.
Meski begitu, ini bukan satu-satunya kasus hukum melibatkan pria berusia 53 tahun tersebut.
Berprofesi sebagai seorang pengacara dan seniman, Hunter menjadi sorotan media atas kecanduannya terhadap narkoba dan alkohol serta kontroversi yang mengitarinya. Apa saja?
Hunter Biden, putra Presiden AS Joe Biden. Foto: Stefani Reynolds/AFP
Dikutip dari BBC, Hunter telah menjadi subjek penyelidikan seorang penasihat khusus yang diutus eks Presiden Donald Trump dari Partai Republik, David Weiss, sejak 2018.
ADVERTISEMENT
Selama 5 tahun, Hunter diselidiki pemerintah federal atas dugaan pelanggaran pajak dari aktivitas bisnisnya di luar negeri.
Kasus itu juga menyangkut sang ayah, Joe Biden, lantaran diduga berlangsung saat Joe menjabat sebagai wakil presiden di bawah kepemimpinan eks Presiden Barack Obama pada 2009-2017.
Joe Biden disebut juga menerima keuntungan finansial secara ilegal dari aktivitas bisnis anaknya tersebut.
Namun, pada Juni lalu jaksa penuntut dari Kementerian Kehakiman mencapai kesepakatan dengan tim kuasa hukum Hunter. Dikatakan bahwa Hunter akan dijatuhi dua dakwaan ringan lantaran tidak bayar pajak tepat waktu pada 2017 dan 2018.
Berdasarkan kesepakatan itu pula, Hunter harus mengakui bahwa dia telah memiliki senjata api secara ilegal saat berada di bawah pengaruh narkoba. Jika terbukti bersalah, maka dia terancam dijatuhi hukuman 25 tahun penjara.
ADVERTISEMENT

Korupsi dari Bisnis di Luar Negeri

Oposisi asal Partai Republik telah menyoroti aktivitas bisnis Hunter di China dan Ukraina saat sang ayah menjabat sebagai wakil presiden. Di tahun 2018, Hunter menjadi anggota dewan perusahaan ekuitas milik swasta, BHR, yang didukung oleh beberapa bank besar di China.
Hunter kemudian memegang 10 persen ekuitas dari perusahaan BHR — meski pengacaranya, George Mesires, mengeklaim Hunter tidak memperoleh saham tersebut hingga jabatan ayahnya sebagai wapres berakhir pada 2017. Hunter tetap menjadi anggota dewan BHR hingga 2020.
Hunter Biden, putra Presiden AS Joe Biden. Foto: Saul Loeb/AFP
Pada 2014, Hunter bergabung dengan dewan direksi perusahaan gas alam di Ukraina, Burisma, dan memperoleh penghasilan sekitar USD 1,2 juta (Rp 18,4 miliar) per tahunnya.
Adapun Joe saat itu berperan sebagai penghubung pemerintahan Obama dalam hubungan AS-Ukraina.
ADVERTISEMENT
Kemudian, anggota Kongres dari Partai Republik, James Comer, yang memimpin penyelidikan menuding bahwa jabatan 'wakil presiden' saat itu adalah 'merek' yang disalahgunakan untuk memperkaya keluarga Biden.
Pada awal Agustus, Comer merujuk pada sebuah catatan bank yang menunjukkan bahwa keluarga Biden dan kerabat dekatnya telah mendapatkan USD 20 juta (Rp 307 miliar) dari para oligarki di Rusia, Kazakhstan, dan Ukraina selama Joe menjabat sebagai wapres.
Penemuan inilah yang memicu Partai Republik pada Rabu (13/9) meluncurkan penyelidikan pemakzulan terhadap Joe — menuding adanya 'budaya korupsi' di dalam keluarga Biden.
Ketua DPR AS dari Partai Republik, Kevin McCarthy, mengatakan penyelidikan itu akan berfokus pada korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan yang diduga dilakukan oleh Joe Biden.
ADVERTISEMENT
Gedung Putih memandang penyelidikan tersebut didasarkan pada kebohongan dan menegaskan bahwa Hunter tidak bersalah.

Pedo Peter

Pada 2022 lalu, AS digemparkan oleh dugaan hack terhadap akun iCloud milik Hunter yang menunjukkan konten-konten vulgar tidak pantas.
Menurut informasi yang beredar di media sosial, Hunter memiliki koleksi foto dan video dirinya bersama perempuan-perempuan yang diduga di bawah umur tanpa busana melakukan hubungan badan.
Dikutip dari Anadolu Agency, hacker juga menemukan bahwa Hunter menyimpan nomor sang ayah sebagai 'Pedo Peter' — yang usut punya usut, merupakan singkatan dari pedofilia.
Presiden AS Joe Biden berbicara selama perayaan Hari Kemerdekaan di South Lawn di Gedung Putih di Washington, AS, Selasa (4/7/2023). Foto: Saul Loeb/AFP
Hunter juga diduga menghabiskan USD 30 ribu dalam 5 bulan (Rp 460 juta) hanya untuk menyewa Pekerja Seks Komersial (PSK) dan membawa mereka melintasi negara bagian. Kebocoran informasi sensitif itu menjadi viral di 4chan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sebuah tes DNA pada 2019 mengkonfirmasi bahwa Hunter adalah ayah dari seorang anak hasil hubungan gelap dengan seorang wanita di Arkansas.
Wanita yang bernama Lunden Alexis Roberts itu mengajukan gugatan paternitas terhadap Hunter. Saat ini, gugatan tersebut selesai dan sang anak bernama Navy — yang kini berusia 4 tahun, menerima tunjangan dari Hunter.
Di tengah tekanan dari media, Biden terpaksa mengakui cucu ketujuhnya dari hubungan gelap Hunter pada akhir bulan lalu.