Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Deretan Putra Mahkota Kerajaan-kerajaan Arab
22 Juni 2017 8:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Di tengah konflik diplomatik yang memanas dengan Qatar, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengejutkan publik dengan mengganti pemegang posisi putra mahkota. Apabila sebelumnya Muhammad bin Nayef --keponakan Raja Salman-- memegang posisi tersebut, Rabu (21/6) Salman menggeser dan menggantinya dengan putranya sendiri, Mohammed bin Salman.
ADVERTISEMENT
Mohammed bin Salman masih berusia 31 tahun. Keadaan tersebut berpotensi membuatnya menjadi raja Saudi termuda sepanjang sejarah dan memungkinkannya memimpin Kerajaan Saudi selama berpuluh-puluh tahun.
Meski begitu, dengan sejarah sepak terjang Bin Salman yang ambisius, beberapa pihak melihat kebijakan Raja Salman dalam memilih anaknya sebagai putra mahkota cenderung berlebihan dan tergesa-gesa.
Sikut menyikut di antara antrean calon penguasa di negera monarki memang bukannya jarang ditemui. Terlebih, di Timur Tengah yang 7 dari 22 negaranya merupakan negara kerajaan/kesultanan.
Dalam beberapa kesempatan pun, hubungan personal antarkeluarga kerajaan dapat menentukan hubungan resmi kedua kerajaan tersebut. Contohnya, hubungan Mohammed bin Salman dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed, yang punya peran besar dalam membentuk wajah Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Tak bisa dipungkiri, posisi putra mahkota memang luar biasa penting. Terlebih di Timur Tengah, di mana penerus raja dipandang sebagai masa depan bangsa dan punya kontrol yang luar biasa besar terhadap sumber daya dan arah politik kerajaan.
Kali ini, kumparan mengajak Anda untuk mengetahui siapa orang-orang yang akan membentuk wajah Timur Tengah di masa depan. Berikut, daftar putra mahkota enam kerajaan di Timur Tengah:

Bahrain
Putra mahkota kerajaan Bahrain bernama Pangeran Salman bin Hamad bin Isa Al Khalifa. Anak tertua dari Raja Hamad bin Isa Al Khalifa tersebut adalah seorang laki-laki kelahiran 21 Oktober 1969. Selain menjadi putra mahkota, Salman juga punya peran amat penting di negaranya.
Ia merupakan Wakil Pertama Perdana Menteri Bahrain. Lulusan Universitas Cambridge tersebut juga ditunjuk ayahnya menjadi Wakil Panglima Tertinggi Bahrain Defense Force sejak 2008.
ADVERTISEMENT
Selain punya pengalaman panjang di bidang kemiliteran, Salman dikenal sebagai sosok yang pro pada keterbukaan Bahrain. Pada 2001, ia menjadi ketua panitia yang melahirkan National Action Charter. Komite tersebut melahirkan rancangan pembangunan Bahrain yang berasaskan transparansi, kerjasama, dan partisipasi publik.

Yordania
Hussein bin Abdullah, begitulah nama putra mahkota dari kerajaan Yordania. Putra tertua Raja Abdullah II tersebut merupakan laki-laki kelahiran 1994, atau saat ini masih berusia 22 tahun. Hussein resmi menjadi putra mahkota di tahun 2009, ketika Raja Abdullah II mengeluarkan dekret yang mengangkat anaknya sendiri untuk menjadi penerus takhta kerajaan.
Sebelumnya, Raja Abdullah II mencopot Pangeran Hamzah dari posisinya sebagai putra mahkota di tahun 2004.
Saat ini, Pangeran Hussein tengah menimba ilmu di Royal Military Academy Senhurst, Inggris. Tahun lalu, 2016, Hussein baru menyelesaikan studi sarjananya di Georgetown University, Amerika Serikat.

Kuwait
ADVERTISEMENT
Berkebalikan dengan Yordania, putra mahkota Kuwait saat ini telah berumur 79 tahun. Namanya Sheikh Nawaf Al Ahmad Al Jaber Al Sabah. Ia menjadi putra mahkota sejak tahun 2006, ditunjuk untuk menemani Sheikh Sabah IV Ahmad Al Jaber Al Sabah yang saat ini menjadi raja.
Selisih umur keduanya hanya 9 tahun, memunculkan kemungkinan apabila Nawaf pada akhirnya mengambil alih kuasa pun, itu hanya akan terjadi dalam waktu singkat.

Oman
Dari tujuh monarki yang ada di Timur Tengah, Oman adalah satu-satunya yang tak punya putra mahkota. Hal tersebut terjadi karena sultan mereka saat ini, Qaboos bin Said Al Said, tidak memiliki anak laki-laki dan tidak pernah mengumumkan siapa penerusnya secara publik.
ADVERTISEMENT
Keluarga Kerajaan Oman harus memutuskan siapa penerusnya dalam tiga hari sejak kematian sultannya. Apabila kesepakatan tidak tercapai, penunjukan sultan akan dilakukan dengan melihat siapa yang ditulis oleh raja sebelumnya pada surat wasiatnya.
Qatar
Negara yang tengah mengalami kisruh diplomatik dengan negara-negara tetangganya di jazirah Arab ini memiliki putra mahkota bernama Abdullah bin Hamad bin Khalifa Al Thani. Ia masih berusia 29 tahun, merupakan adik dari emir Qatar saat ini, Tamim bin Hamad al Thani.
Abdullah ditunjuk menjadi putra mahkota tahun 2014, beberapa bulan setelah kakaknya menjadi pemimpin monarki termuda di dunia.

Uni Emirat Arab
Satu lagi sosok ambisius di urutan nomor dua kekuasaan sebuah negara. Namanya adalah Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, saudara dari Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA saat ini. Masih berusia 56 tahun, ia disebut-sebut sebagai penguasa UEA yang sebenarnya.
ADVERTISEMENT
Mohammed bin Zayed, yang kerap disebut dengan MBZ oleh kalangan diplomat dari luar negeri, merupakan sosok yang cukup ambisius di Timur Tengah. Selain menjadi Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, ia bersama Mohammed bin Salman juga aktif dalam membentuk pengaturan kuasa regional di Timur Tengah.

Arab Saudi
Putra mahkota baru, Mohammed bin Salman, baru berusia 31 tahun saat ditunjuk ayahnya sebagai penerus mahkota kerajaan Saudi. Ia menyingkirkan Muhammad bin Nayef, yang sebelumnya menjadi putra mahkota dan Menteri Urusan Dalam Negeri kerajaan Saudi.
Mohammed bin Salman adalah sosok ambisius nan kontroversial yang punya beberapa catatan mencengangkan selama menjadi deputi putra mahkota dalam beberapa tahun terakhir.