Desa di Burkina Faso Diserang: Rumah Dibakar, Toko Dijarah, 10 Warga Tewas

7 Juli 2023 4:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjagaan di lokasi penembakan di Burkina Faso Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Penjagaan di lokasi penembakan di Burkina Faso Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Serangan bersenjata terjadi di Desa Sampelga, Burkina Faso bagian utara, Rabu (5/7). Dilansir AFP, penyerangnya diduga merupakan kelompok ekstremis.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu pejabat dari pasukan Defense of the Fatherland (VDP), sekelompok pria bersenjata itu turun ke desa yang letaknya sekitar 40 km dari Kota Dori dan mulai menembaki orang-orang di sana. Sejumlah penduduk sipil yang ada di lokasi terluka, bahkan ada yang tewas.
"Sayangnya, akibat serangan itu, 10 orang tewas. Semua korban adalah warga sipil," ucapnya dilansir AFP, Jumat (7/7).
Seorang penduduk desa juga melaporkan ada beberapa toko yang dijarah dan dibakar. Tak berhenti di situ, pada keesokan harinya, kelompok tersebut datang kembali dan membakar rumah-rumah warga serta mencuri hewan ternak.
"Banyak orang yang bersiap untuk melarikan diri dari desa tapi takut dicegat di jalan oleh teroris," tambah warga itu.
ADVERTISEMENT
Bulan lalu setidaknya enam orang tewas dalam serangan serupa di jalur antara Sampelga dan Dori. Serangan itu dilakukan oleh sekelompok orang bersenjata yang berusaha memblokade daerah tersebut.
Selain itu, 15 orang tewas dalam serangan ekstremis di lokasi terpisah pada hari Rabu. Serangan ekstremis juga terjadi pekan lalu dan menewaskan sedikitnya 71 milisi sukarelawan dan tentara reguler.
Saat ini Burkina Faso memang tengah berjuang melawan pemberontakan ekstremis dari negara tetangga mereka, Mali, sejak 2015. Kemarahan atas kegagalan pemerintah menghentikan pemberontakan memicu dua kudeta tahun lalu, yang berujung pada diangkatkan kapten tentara muda, Ibrahim Traore, pada bulan September 2022 lalu.
Selama masa pemberontakan ini, lebih dari 10 ribu warga sipil, tentara, hingga polisi yang tewas. Selain itu sedikitnya ada dua juta warga yang mengungsi dari wilayah mereka.
ADVERTISEMENT