Desas-desus Penculik Anak Bermotor Ninja di Yogya Ditepis Polisi

26 Januari 2023 13:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penculikan anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penculikan anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar dugaan percobaan penculikan anak muncul di wilayah Kampung Danunegaran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pada Senin (23/1) lalu.
ADVERTISEMENT
Kasi Humas Polresta Yogyakarta AKP Timbul Sasana Raharjo mengatakan Satreskrim Polsek Mantrijeron sudah melakukan pengecekan ke TKP, menurutnya kejadian itu belum mengarah ke penculikan.
"Belum mengarah ke penculikan. Belum mengarah ke percobaan juga, enggak ada itu, belum ada seperti itu. Baru asumsi-asumsi masyarakat. Tapi setelah dicek belum ada indikasi ke penculikan," kata Timbul saat ditemui pada Kamis (26/1).
Meski begitu, polisi akan tetap menelusuri informasi ini. Apabila ternyata kemudian diketahui ada tindak pidana maka tetap akan diproses.
"Tetap telusuri. Bisa diproses (kalau terbukti ada upaya penculikan)," katanya.
Polresta Yogyakarta juga akan terus meningkatkan patroli. Masyarakat juga diimbau untuk mengawasi buah hatinya.
"Kita imbau kepada masyarakat yang ada memiliki anak dipantau, imbauan juga jangan sampai ditinggal (anaknya). Patroli tetap kita tingkatkan terkait hal (informasi) tersebut," katanya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Bhabinkamtibmas akan memberikan edukasi ke pihak sekolah serta warga di lingkungan tersebut.
Sebelumnya, seorang ibu bernama Susi Kartiningsih (39 tahun) menceritakan anaknya yang berusia 9 tahun berinisial EHP diduga menjadi korban percobaan penculikan di depan rumahnya di Kampung Danunegaran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, pada Senin lalu. Beruntung EHP bisa menyelamatkan diri.
"Senin jam 2 siang itu panas banget anak saya paling kecil (sakit) panas ini (EHP) tak rih-rih (ajak) ayo bobo, tidak mau. Mau main katanya," kata Susi saat ditemui di rumahnya, Rabu (25/1).
Ketika Susi menidurkan anaknya yang kecil, EHP hendak bermain ke salah satu temannya tetapi kebetulan temannya sedang tidak bisa diajak bermain. Lalu EHP bermain di depan rumahnya sendirian.
ADVERTISEMENT
Cerita EHP kepada Susi dua orang itu masing-masing laki-laki dan perempuan. Mereka sempat melambaikan tangan mengajak EHP untuk menghampirinya. Namun EHP tak mau lantaran tak mengenalnya.
"Terus habis itu orangnya putar balik sini, yang perempuan turun ngejar anak saya sampai sini (depan rumah). Yang perempuan pakai jilbab pink pakai celana jeans yang laki-laki masih di motor," katanya.
Saat itu EHP menangis ketakutan. Saking takutnya dia masuk rumah dengan masih mengenakan sandal. Beruntung pula saat itu nenek EHP yang kesehariannya berjualan gudeg, masak di depan untuk mempersiapkan dagangannya. Setelah gagal, kedua terduga pelaku itu lantas pergi.
"Kalau (neneknya) libur, mungkin enggak ada orang (di depan), bisa dibawa," katanya.