Desmond: Saya Lebih Percaya Jokowi, Megawati Sudah Banyak Bohongi Prabowo

23 Mei 2023 13:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa pada acara rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI tentang legalisasi ganja medis, Kamis (30/6/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi III DPR RI Desmond Junaidi Mahesa pada acara rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPR RI tentang legalisasi ganja medis, Kamis (30/6/2022). Foto: Ainun Nabila/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa merespons wacana pertemuan Ketum Prabowo Subianto dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
Desmond menyebut pertemuan itu tak perlu dilakukan karena PDIP dan Gerindra sudah memiliki capres masing-masing.
Ia pun mengaku sudah tidak percaya dengan Megawati dan lebih percaya dengan Presiden Jokowi.
"Kan pertanyaannya Megawati sudah mengumumkan Ganjar ya, mana mungkin Ganjar mau jadi wakil Prabowo. Sementara Prabowo sudah ditetapkan oleh partai sebagai calon presiden," kata Desmond di Gedung DPR, Senayan, Selasa (23/5).
"Saya lebih percaya Jokowi dari pada Megawati. Sudah banyak Megawati bohongin Pak Prabowo," lanjutnya.
Menhan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri menghadiri Upacara Peringatan Ke-77 Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI) Tahun 2022, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (5/10/2022). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Desmond berpandangan pertemuan tak perlu dilakukan kecuali Ganjar bersedia menjadi cawapres Prabowo. Jika tidak, ia menganggap pertemuan itu menjadi percuma.
"Ketemu untuk apa? Kecuali Ganjar mau jadi wakilnya Pak Prabowo. Ah itu ada semacam pertemuan, kalau enggak ada capek aja gitu lho," kata Wakil Ketua Komisi III DPR itu.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata dia, Prabowo sering dikhianati oleh janji sejumlah pihak.
"Kalau bicara PHP-PHP (pemberi harapan palsu) itu ya sudah sering kita di-PHP ya. Bukan PHP-nya Pak Jokowi, saja banyak orang mem-PHP Prabowo. tapi semuanya kan lewat," ucap dia.
Da menyebut pertemuan tanpa alasan jelas justru akan menimbulkan persepsi berbeda di masyarakat.
"Kalau menurut saya mau ngapain. Membuat orang berpikir lain berpikir lain ya," tandasnya.