Desmond Serang Pimpinan KPK: Apa Bedanya dengan DPR, Berengsek

9 September 2019 16:12 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desmond Junaidi Mahesa Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Desmond Junaidi Mahesa Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Gerindra, Desmond J Mahesa, menyoroti para pimpinan KPK yang tak selaras ketika menjalani fit and proper test di DPR dengan ketika sudah terpilih menjadi pimpinan KPK. Desmond menilai, para capim terlihat garang bahkan mengkritik internal KPK, namun ketika sudah menjadi pimpinan, kritik itu hilang.
ADVERTISEMENT
"Yang sudah dalam forum capim di-proper ke depan akan melakukan kritik. Setiap orang yang di-proper di Komisi III selalu mengkritik kelemahan-kelemahan KPK, tapi sesudah di dalam apa yang terjadi? Mereka tidak mau, berubah," kata Desmond di Gedung DPR RI, Senin (9/9).
10 calon pimpinan KPK jalani tes pembuatan makalah di DPR RI. Foto: Lutfan Darmawan/kumparan
"Ini 'kan suatu kebohongan sejak awal, jadi ini lucu-lucuan saja jadinya," sambungnya.
Untuk itu, kata Desmond, hal ini akan dirapatkan di internal Komisi III DPR. Sehingga, menurutnya, DPR bisa memilih pimpinan yang berintegritas.
"Ini yang akan dirapatkan, kalau dikritik enggak ada masalah. Kalau di DPR, kritik itu biasa saja, enggak ada masalah bagi saya. Tapi seolah-olah sesuatu yang dulu diomongkan di Komisi III pada saat di-proper, sesudah ini mereka sudah dapat kendaraannya, habis itu seolah-olah ini pada berengsek. Ini 'kan omong kosong. Mereka itu juga apa bedanya dengan DPR, berengsek itu," ujarnya.
Sepuluh calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan tes pembuatan makalah di Komisi III DPR RI, Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (9/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Desmond juga mengatakan, dalam prosesnya, kerap ada juga Capim yang melakukan lobi-lobi politik. Namun, ia menegaskan bahwa lobi tak masalah selama tidak diakhiri adanya deal-deal politik yang bermasalah.
ADVERTISEMENT
"Lobi-lobi dalam rangka silaturahmi enggak masalah. Lobi yang ada deal-nya ada masalah. Pengalaman hari ini yang lobi yang ada deal-nya pun tipu-tipu," tutupnya.