Desmond soal Kasus Sambo: Kalau Ada Bukti Baru KM 50, Kami Akan Tanya Kapolri

24 Agustus 2022 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa saat menjawab pertanyaan wartawan Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa saat menjawab pertanyaan wartawan Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Skenario tembak-menembak dalam kasus tewasnya Brigadir Yosua di tangan eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo terbongkar dan menyeret keterlibatan puluhan polisi.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III Desmond Mahesa mempertanyakan kemungkinan rekayasa pada kasus sebelumnya, seperti tragedi KM 50 yang menewaskan 4 anggota Laskar FPI pengawal Habib Rizieq Syihab di tangan polisi.
Kasus itu ditangani juga oleh Irjen Ferdy Sambo yang akhirnya menyeret dua orang briptu ke meja hijau karena terbukti menembak, namun divonis lepas karena alasan membela diri.
"Ada kesan bahwa ini suatu kebiasaan yang sudah terjadi untuk menutup kasus per kasus. Misalnya saya selalu diingatkan bagaimana dengan kasus KM 50? Ini, kan, kesannya dikeroyok, tertutup," ucap Desmond di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (24/8).
Sejumlah anggota tim penyidik Bareskrim Polri memperagakan adegan saat rekonstruksi kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Karawang, Jawa Barat, Senin (14/12/2020) dini hari. Foto: Muhamad Ibnu Chazar/ANTARA FOTO
Hadir dalam rapat itu Kapolri Jenderal Sigit Listyo bersama pejabat Mabes Polri dan 18 orang timsus yang dipimpin Komjen Agung Budi Maryoto.
ADVERTISEMENT
Desmond menyebut, kasus itu bisa saja dibuka lagi jika ada novum atau bukti baru yang mengarah pada dugaan adanya skenario kasus seperti pada kasus Irjen Ferdy Sambo.
"Walaupun dalam proses peradilan itu sudah berjalan dengan baik. Kalau dibuka KM 50 ini bicara tentang novumnya, nanti insyaallah kalau ada novumnya kami akan pertanyaakan pada Pak Kapolri," tuturnya.
Politikus Gerindra itu mengatakan, kasus rekayasa seperti yang dilakukan Irjen Sambo membuat citra kepolisian tercoreng. Karena itu, nasib Polri sangat tergantung oleh sikap Kapolri.
"Saya harap di rapat hari ini semuanya terang-benderang agar pertanyaan-pertanyaan ini bisa diselesaikan hari ini. Yang ada hari ini bias-bias yang membuat Polri jadi semakin terpuruk. Inilah tantangan," pungkasnya.