Desmond soal Rembuk Aktivis 98 Dukung Jokowi: Sejarah Jangan Diobral

7 Juli 2018 21:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desmond Junaidi Mahesa (Foto: Facebook Fraksi Partai Gerindra)
zoom-in-whitePerbesar
Desmond Junaidi Mahesa (Foto: Facebook Fraksi Partai Gerindra)
ADVERTISEMENT
Alumni aktivis 98 sekaligus politisi Partai Gerindra Desmond Mahesa mengatakan acara Rembuk Nasional Aktivis '98 sama sekali tidak mewakili keseluruhan suara dari alumni aktivis 98. Acara yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran itu sendiri merupakan deklarasi dalam mendukung Presiden Joko Widodo dua periode.
ADVERTISEMENT
"Nggak (mewakili) lah," katanya singkat kepada kumparan, Sabtu (7/7).
Wakil Ketua Komis III DPR RI ini juga menyoroti pengunjung yang menghadiri acara tersebut. Menurutnya, dari pengunjung yang hadir tidak memperlihatkan mereka merupakan alumni dari aktivis 98.
"Sejarah 98 jangan diobral murah," pungkasnya.
Salah satu anggota dari Aktivis '98, Wahap Tolauhu dalam pidatonya mengungkapkan, pihaknya memberikan dukungan karena menilai Jokowi memiliki komitmen yang kuat untuk mewujudkan cita-cita reformasi 1998.
"Karena kita semua yakin bahwa Ir. Joko Widodo memiliki komitmen kuat untuk mewujudkan cita-cita reformasi 1998," kata Wahap dari atas panggung di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Bahkan di panggung ini tidaklah berlebihan bahwa Jokowi adalah anak kandung reformasi. Kenapa? Karena Jokowi tidak punya kejahatan ekonomi, tidak punya kejahatan politik, tidak punya kejahatan kemanusiaan," tegasnya yang diikuti suara dukungan dari massa yang hadir.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menghadiri acara penutupan Rembuk Nasional Aktivis '98 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Pantauan di lokasi, Jokowi tiba sekitar pukul 17.00 WIB. Mengenakan kemeja putih dan sepatu berwarna merah, ia naik ke panggung bersama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.