Desta, NET dan Anggota KPU Dipanggil di Sidang Asusila Ketua KPU ke PPLN

22 Mei 2024 11:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desta saat konferensi pers Tiba Tiba Tennis di kawasan Pejaten, Jakarta, Selasa, (8/11/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Desta saat konferensi pers Tiba Tiba Tennis di kawasan Pejaten, Jakarta, Selasa, (8/11/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mulai menyidangkan laporan terhadap Terlapor Ketua KPU Hasyim Asyari atas dugaan tindakan asusila kepada anggota PPLN Belanda pada Rabu (22/5).
ADVERTISEMENT
Informasi yang beredar, dalam persidangan ini DKPP memanggil anggota KPU Betty Epsilon Idroos, pihak NET. TV, salah satunya presenter acara itu, yakni Desta.
Terkait itu, DKPP memberi jawaban. "Mereka yang terkait dipanggil," kata Ketua DKPP, Heddy Lugito kepada wartawan, Rabu (22/5).
“Pihak terkait dari internal KPU dan NET. TV,” tambah dia.
“Pengadu mengajukan saksi ahli,” imbuhnya.
Desta dipanggil karena video ucapan ulang tahun untuk anggota PPLN yang diduga digoda oleh Hasyim. Dalam video tersebut, tampak ada Desta, Vincent Rompies, Boiyen, dan Anggota KPU Betty Epsilon Idroos.
Ketua KPU RI, Hasyim Asyari saat ditemui wartawan di Gedung KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
Sementara itu, Heddy menyampaikan sidang tersebut dilakukan secara tertutup karena menyangkut asusila.
“Semua perkara asusila disidangkan tertutup,” ujarnya.
Sidang digelar sejak pukul 09.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Perkara ini dilaporkan oleh Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKBH FHUI) pada Kamis (18/4).
“Hari ini kita melaporkan ketua KPU ke DKPP atas pelanggaran etik integritas dan profesionalitas yang diduga melibatkan tindakan-tindakannya dalam membina hubungan personal, hubungan romantis dengan seorang PPLN di luar negeri,” kata Kuasa Hukum LKBH FHUI, Aristo Pangaribuan, kepada wartawan di kantor DKPP, Jakarta, Kamis (18/4).
Aristo menuturkan, pertemuan pertama antara Hasyim dengan korban ini telah berjalan sejak Agustus 2023 hingga Maret 2024. Ia menyebut kejadian ini baru diungkap sekarang lantaran khawatir menjadi kontraproduktif karena beririsan dengan pemilu.