Detik-detik Heli Jatuh di Malaysia yang Tewaskan Seorang WNI

7 Februari 2025 13:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jubir Kemlu, Rolliansyah Soemirat (tengah) dan Direktur PWNI Kemlu, Judha Nugraha menggelar press briefing di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (16/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jubir Kemlu, Rolliansyah Soemirat (tengah) dan Direktur PWNI Kemlu, Judha Nugraha menggelar press briefing di Ruang Palapa, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (16/12/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengungkapkan penyebab helikopter jatuh di Malaysia yang menewaskan satu WNI atas nama Finsen Reskey Sembiring (27). Judha mengatakan, helikopter jatuh ketika sedang mencoba mendarat.
ADVERTISEMENT
"Kronologis kejadiannya ketika pesawat itu, helikopter itu sedang mencoba hovering, untuk mendarat di lokasi Bentong, [pesawat] selip dan kemudian helikopter terbalik, dan kemudian pecahannya itu menyebabkan kebakaran karena di situ ada tangki bahan bakar," kata Judha di Kantor Kemlu, Jakarta Pusat, Jumat (7/2).
Judha mengatakan, KBRI Kuala Lumpur telah berkoordinasi dengan Otoritas Penerbangan Malaysia dan pihak perusahaan penerbangan. Diketahui, perusahaan penerbangan yang memiliki helikopter itu merupakan perusahaan Indonesia.
"Jadi, perusahaan penerbangannya itu merupakan perusahaan penerbangan Indonesia dengan nama PT Zaperina Utama. PT Zaperina Utama ini sedang disewa oleh perusahaan Malaysia untuk instalasi listrik," jelasnya.
Sampai saat ini, jenazah korban masih ada di Hospital Bentong dan Kemlu sedang melakukan proses pemulasaran jenazah.
ADVERTISEMENT
"Nah, pihak perusahaan dari Indonesia juga sudah ada di Kuala Lumpur. Kita akan bekerja sama untuk segera memulangkan jenazah ke Indonesia," pungkasnya.
Selain korban tewas, ada satu korban selamat yang diketahui sebagai pilot helikopter. Namun, pilot tetap dibawa ke Bentong Hospital untuk pemeriksaan kesehatan.
Kepala polisi distrik, Inspektur Zaiham Mohd Kahar, mengatakan berdasarkan penyelidikan awal helikopter kehilangan kendali saat mendarat dari ketinggian 0,9 meter.