Dewan Kopral Patuhi Ganjar untuk Tahan Diri: Kita Bukan Ancaman Dewan Kolonel

23 September 2022 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat rapat konsolidasi terkait Kebijakan Pembangungan Trisakti di Sekolah Partai PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (22/9). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat rapat konsolidasi terkait Kebijakan Pembangungan Trisakti di Sekolah Partai PDIP, Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (22/9). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah sekaligus politikus PDIP Ganjar Pranowo meminta seluruh pihak menahan diri usai munculnya 'Dewan Kopral' yang dibuat sebagai bentuk dukungan kepadanya sebagai capres di Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Ketua relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania, Immanuel Ebenezer atau Noel, yang juga penggagas Dewan Kopral, mengatakan akan manut untuk menahan diri.
"Kita patuh dan ikut arahan (menahan diri)," kata pria yang disapa Noel itu, Jumat (23/9).
Namun, ia menuturkan semangat GP Mania mendukung Ganjar di 2024 tak akan padam. Noel memastikan GP nantinya akan bergerak untuk merebut hati masyarakat demi kemenangan Ganjar.
"Tetapi semangat kami tidak akan terbendung untuk berjuang dalam memenangkan hati rakyat untuk Ganjar Pranowo di 2024," ucapnya.
Ia menegaskan sebenarnya pembentukan Dewan Kopral bukan untuk menjadi ancaman bagi siapa pun. Justru, Noel ini agar seluruh relawan bersaing dengan sehat.
"Kita ini bukan ancaman buat siapa pun. Dan kami tidak akan pernah ingin merugikan siapa pun," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Dewan Kopral itu bukan ancaman untuk Dewan Kolonel. Justru kami adalah kompetitor cerdas dari mereka. Jadi, sama saja relawan-relawan Ganjar yang lain," tutup Noel.
Dewan Kopral merupakan tandingan dari 'Dewan Kolonel' yang dibentuk sejumlah anggota Fraksi PDIP DPR untuk mendukung Puan Maharani di 2024. Namun, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan Dewan Kolonel dan Kopral tak ada di dalam AD/ART PDIP.
"Itu sudah selesai, kemarin sudah saya tegaskan itu tidak diatur dalam AD/ART partai. Jadi arahan Ibu Ketua Umum (Megawati) juga sangat tegas, tadi juga diingatkan oleh Ibu Ketua Umum, ya, itu tidak ada," kata Hasto, Kamis (22/9).