Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Dewan Pers Efisiensi Rp 19,8 M, Dana Uji Kompetensi Wartawan Dipotong
13 Februari 2025 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menit![Suasana Rapat Kerja Komisi I DPR RI dengan Kemkomdigi, KPI, KIP dan Dewan Pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025). Foto: Luthfi Humam/kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkyjhej6ga9mcst39m8xzm6f.jpg)
ADVERTISEMENT
Dewan Pers mengefisiensikan anggaran sebesar 51 persen (atau Rp 19,8 M), dari Rp 40.7 M menjadi Rp 20,9 M. Salah satu yang terimbas adalah jumlah wartawan yang ikut uji kompetensi pada 2025 menurun tajam.
ADVERTISEMENT
"Untuk program pelatihan jurnalis dan fasilitasi uji kompetensi wartawan ini yang semula targetnya adalah 690 orang, dengan tambahan blokir ini maka target 2025 hanya 210 orang," kata Ketua Dewan Pers Ninik Rahayu dalam rapat dengan Komisi I DPR, Kamis (13/2).
Ninik mengatakan, jumlah ini jauh menurun dibanding tahun 2024. Saat itu wartawan yang ikut uji kompetensi mencapai ribuan orang.
"Perlu kami sampaikan sebagai perbandingan tahun 2024 kegiatan UKW itu sampai 1.200," ujarnya.
Di sisi lain, Training for Trainer (ToT), tetap harus dilakukan. Menurut Ninik, ini penting untuk pelaksanaan uji kompetensi jurnalistik.
"Meskipun demikian kami ada beberapa hal yang terpaksa kami diadakan misalnya TOT untuk penguji UKW. Jadi penguji UKW juga terus kami tingkatkan kapasitasnya. Yang selama ini kita lakukan secara offline, akan kami coba lakukan secara online," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Ini upaya kami di tahun 2025 untuk mudah-mudahan ini juga menghasilkan proses yang baik dan menghasilkan yang berkualitas," imbuhnya.
Selain itu, yang cukup signifikan berpengaruh terhadap pelayanan publik adalah pendataan dan verifikasi perusahaan pers. Ia menjelaskan, dengan target semula 67 perusahaan media, dikurangi menjadi 50.
Sebab anggarannya dipangkas dari Rp 67,7 juta menjadi Rp 35,7 juta.
"Kami berupaya dengan menghasilkan 50 perusahaan pers meskipun cara yang kami akan lakukan adalah dengan mengkombinasikan antara verifikasi faktual dengan cara online. Jadi secara virtual. Berharap dengan metode ini akan tetap menghasilkan secara maksimal," tuturnya.
"Ini program baru untuk yang merupakan upaya untuk mendukung sustainbility media program pendampingan pengembangan kapasitas pengelolaan perusahaan pers," tutup dia.
ADVERTISEMENT