Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
16 Ramadhan 1446 HMinggu, 16 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Dewas KPK Jilid II Sudah Mulai Bekerja, Apa Saja Tantangannya?
10 Maret 2025 19:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Anggota Dewas KPK jilid II sudah mulai bekerja. Ada sejumlah PR yang dihadapi oleh Dewas periode 2024-2029.
ADVERTISEMENT
Ketua Dewas KPK Gusrizal menyatakan bahwa pihaknya bakal memperbaiki sinergi dan meningkatkan integritas di internal KPK. Dia pun memaparkan terobosan-terobosan yang mereka lakukan dalam menjalankan tugas pengawasan, dengan menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi yang baik antara Dewas dan pimpinan KPK.
“Dari hasil survei internasional, KPK ini merupakan suatu lembaga hasil survei yang tertinggi dibandingkan dengan APH lainnya. Dan hal ini saya rasakan sendiri, pada waktu menyidangkan kasus-kasus yang diadukan oleh KPK,” kata Gusrizal dalam acara diskusi di Gedung Merah Putih di Jakarta, Senin (10/3).
Gusrizal juga menjelaskan bahwa pembentukan Dewas KPK berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 merupakan respons atas berbagai permasalahan dalam pelaksanaan tugas KPK, termasuk penyelidikan, penyidikan, dan supervisi.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan fungsinya, Dewas KPK mengedepankan sistem bersama dalam pengambilan keputusan.
“Setiap pengaduan yang dilakukan oleh masyarakat akan diteliti masing-masing oleh Dewan Pengawas. Dewan Pengawas ini ada lima. Satu, bidang pencegahan. Kedua, bidang etika. Yang ketiga, bidang penindakan. Yang keempat, bidang evaluasi. Dan yang kelima adalah bidang koordinasi,” papar Gusrizal yang juga seorang hakim itu.
Perbaikan Hubungan dan Koordinasi dengan Pimpinan KPK
Salah satu tantangan yang dihadapi Dewas sebelumnya adalah ketidakharmonisan hubungan dengan pimpinan KPK. Hal ini kerap memunculkan kesalahpahaman yang berdampak pada kinerja lembaga.
Gusrizal menegaskan bahwa Dewas periode ini berupaya memperbaiki komunikasi tersebut melalui koordinasi yang intensif.
“Kita sendiri pun sudah mengetahui terjadinya hubungan tidak harmonis antara dewas dengan pimpinan KPK. Oleh sebab itu, kita saling keterbukaan, saling sinergi, saling koordinasi antara dewas dengan pimpinan KPK. Dan sebetulnya di dalam dewas ini ada Korwas, itu dilakukan sekali tiga bulan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Korwas atau rapat koordinasi pengawasan menjadi forum penting untuk membahas permasalahan yang muncul dalam tiga bulan terakhir, mencari solusi, dan menyelaraskan langkah antara Dewas dan pimpinan KPK.
Meningkatkan Integritas Insan KPK
Dewas juga menyoroti pentingnya peningkatan integritas di lingkungan KPK. Menurut Gusrizal, banyak pelanggaran etik yang dilakukan oleh pimpinan KPK di periode sebelumnya menunjukkan perlunya penguatan dalam aspek ini.
“Oleh sebab itu, kami tidak bosan-bosannya memberikan suatu sosialisasi terhadap integritas, karena manusia itu selalu lupa. Karena keadaan, bisa terjadi pelanggaran dan sebagainya.Maka oleh sebab itu, terhadap pelanggaran yang sekecil apa pun, akan kami tindak lanjuti,” tegas Gusrizal.
Dalam upaya memperkuat integritas, Dewas mengedepankan kerja sama dengan berbagai unit di KPK, termasuk pusat edukasi pemberantasan korupsi. Program penyuluhan anti-korupsi ke berbagai lapisan masyarakat juga menjadi salah satu fokus Dewas dalam mendukung upaya pencegahan korupsi.
ADVERTISEMENT
Dewas KPK menegaskan bahwa mereka akan menindaklanjuti setiap pelanggaran, baik yang dilakukan oleh pegawai maupun pimpinan KPK.
Menurut Gusrizal, pendekatan yang digunakan Dewas dalam menangani pelanggaran bersifat terbuka dan melibatkan pemeriksaan bersama agar tidak terjadi “pingpong” pemeriksaan.
“Jangan sampai si pelanggar itu seolah-olah dipingpong, di sini diperiksa, di sana diperiksa, ini sudah ada komitmen kami. Jika memang ada pelanggaran, biasanya pelanggaran etik atau pelanggaran disiplin, itu biasanya mengalami pelanggaran etik. Maka di sini, kita melakukan sikap, melakukan pemeriksaan secara bersama. Sehingga yang bersangkutan menyadari adanya kesalahan tersebut.,” kata Gusrizal.
Sinergi dan Harapan ke Depan
Dewas KPK periode ini optimistis bahwa hubungan baik yang telah terjalin dengan pimpinan KPK dapat menjadi pondasi kuat dalam menjalankan tugas pengawasan.
ADVERTISEMENT
Benny Mamoto, anggota Dewas, menambahkan bahwa komunikasi yang baik telah menghasilkan respons positif dan solusi atas berbagai persoalan yang muncul.
“Ingin menambahkan sedikit, sejak awal kami mulai bertugas, itu menjadi PR utama yang kita untuk mencarikan solusi, agar tidak ada kesalahpahaman yang nanti menimbulkan masalah,” kata Benny.
Hal senada disampaikan Sumpeno, anggota Dewas lainnya, yang menegaskan bahwa Dewas periode ini berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dan sinergi dengan pimpinan KPK demi menjaga marwah lembaga anti-korupsi tersebut.
“Dewas jilid kedua ini kita beri sebutan Dewas jilid kedua, mudah-mudahan tidak seperti dulu lagi, kita bersinergi sehingga kita melaksanakan pekerjaan Dewas secara profesional,” kata Sumpeno.
Dengan berbagai terobosan yang dilakukan, Dewas KPK periode ini berharap dapat memperbaiki citra KPK, memperkuat integritas, dan mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaga pemberantasan korupsi tersebut.
ADVERTISEMENT