Dharma Pongrekun Kenalkan Program Selamatkan Jiwa: Aman Jiwa, Perut Kenyang

29 Agustus 2024 21:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bakal cagub jalur independen, Dharma Pongrekun - Kun Wardana usai mendaftar pilgub Jakarta ke kantor KPU Jakarta, Kamis (29/8/2024).  Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bakal cagub jalur independen, Dharma Pongrekun - Kun Wardana usai mendaftar pilgub Jakarta ke kantor KPU Jakarta, Kamis (29/8/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Bakal pasangan calon di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, menjadi bakal paslon terakhir yang mendaftar ke KPUD Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Dharma sempat diminta untuk memperkenalkan diri serta juga wakilnya, Kun Wardana. Namun, perkenalan tersebut hanya disampaikan oleh Dharma.
“Saya Dharma Pongrekun dan calon wakil adalah Dr. Kun Wardana Abyoto, beliau dulu dikenal sebagai bayi ajaib, umur 12 tahun 8 bulan sudah kuliah,” kata Dharma di KPUD Jakarta, Kamis (29/8).
Mendengar hal tersebut, Kun hanya tersenyum. Dan lagi-lagi hanya Dharma yang melanjutkan pernyataannya tersebut.
Lebih lanjut, purnawirawan Polri mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah terpikir akan berpasangan dengan Kun Wardana. Ia menyebut hal tersebut merupakan takdir Tuhan.
“Hanya niat dan tekad untuk berjuang menggunakan kesempatan yang dibuka yaitu jalur independen kami lakukan dengan nawaitu hanya untuk membela rakyat Jakarta,” ungkapnya.
Bakal cagub jalur independen, Dharma Pongrekun - Kun Wardana tiba di kantor KPU Jakarta, Kamis (29/8/2024). Foto: Luthfi Humam/kumparan
Dharma menyebut bahwa dia dan Kun membawa satu program konkret yang akan ditawarkan kepada masyarakat Jakarta. Program tersebut dinamakan “selamatkan jiwa”.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ia tak menjelaskan apa bentuk dari program tersebut.
“Program konkret kami cuma satu, selamatkan jiwa keluarga kita. Selamatkan. Saya mengajak kepada kita semua untuk bersatu, bersama-sama, untuk berjuang bersama menyelamatkan keluarga kita,” ujarnya.
“Aman jiwa, baru bisa perut kenyang. Kalau kita tidak kenyang, sulit kita untuk bekerja,” lanjutnya.