news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Dhio Daffa yang Bunuh Keluarganya di Magelang Terancam Hukuman Mati

29 November 2022 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah TKP pembunuhan 1 keluarga di Kabupaten Magelang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah TKP pembunuhan 1 keluarga di Kabupaten Magelang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Dhio Daffa (22) terancam hukuman mati karena tega membunuh orang tua dan kakak kandungnya. Ia merencanakan pembunuhan ini tak hanya sekali.
ADVERTISEMENT
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, akibat perbuatannya, Dhio Daffa dijerat dua pasal pembunuhan.
"Pasal 340 KUHP dan kita juncto kan ke Pasal 338 KUHP ancaman hukuman seumur hidup atau hukuman mati," tegas Sajarod kepada wartawan, Selasa (29/11).
Ia juga mengungkap kesehatan jiwa tersangka yang dalam kondisi baik. Dhio Daffa dapat menjawab seluruh pertanyaan saat diperiksa.
Suasana rumah TKP pembunuhan 1 keluarga di Kabupaten Magelang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
"Dia kondisi sadar dan tidak depresi, kemarin kita interogasi jawab lancar tidak ada kendala apa-apa. Untuk kejiwaan pelaku kami sampaikan ke bu dokter pada saat wawancara lancar tidak ada kendala apa-apa sehingga ketahanan jiwanya cukup bagus," jelas dia.
Dari hasil penyidikan sementara, motif pembunuhan itu dilatarbelakangi oleh perasaan sakit hati. Tersangka kesal karena diminta menanggung beban keluarganya. Ia juga diminta membayar utang ayahnya.
ADVERTISEMENT
"Sakit hati karena DD diberikan beban untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehingga untuk biaya pengobatan orangtuanya. Bapak orang tua daripada terduga pelaku itu dua bulan lalu baru saja pensiun dan kebutuhan untuk rumah tangga cukup tinggi karena orang tua daripada terduga pelaku kebetulan memiliki penyakit sehingga untuk biaya pengobatan," lanjut Sajarod.
Sebelum membunuh keluarganya Senin (28/10) kemarin, tersangka juga pernah meracuni minuman keluarganya pada minggu lalu. Namun gagal karena dosis arsenik yang diberikan terlalu rendah. Sehingga korban hanya mengalami mual dan muntah saja.
"Dua kali percobaan yang terakhir kemarin berhasil sehingga menimbulkan korban meninggal dunia. Yang pertama itu sempat memberikan dawet untuk beberapa orang tidak hanya keluarganya namun ada orang lain teman-temannya juga. Namun tidak sampai mengakibatkan kematian," kata Sajarod.
ADVERTISEMENT