Di Balik Manuver Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang

19 Juni 2024 8:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024. Foto: Ronen Zvulun / POOL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memimpin rapat kabinet mingguan di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv pada 7 Januari 2024. Foto: Ronen Zvulun / POOL / AFP
ADVERTISEMENT
Seorang pejabat Israel mengumumkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membubarkan kabinet perang yang beranggotakan enam orang. Dikutip dari Reuters, keputusan itu merupakan langkah yang sudah ditebak setelah Menteri Kabinet Perang Benny Gantz mundur dari kabinet.
ADVERTISEMENT
Netanyahu kini diperkirakan akan mengadakan konsultasi mengenai perang di Gaza dengan sekelompok kecil menteri, termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer yang pernah berada di kabinet perang.
Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, yang merupakan mitra nasionalis-agama dalam koalisi, menuntut Netanyahu agar bisa dilibatkan dalam kabinet perang. Langkah ini diperkirakan akan meningkatkan ketegangan dengan mitra internasional termasuk Amerika Serikat.
Forum tersebut dibentuk setelah Gantz bergabung dengan Netanyahu dalam pemerintahan persatuan nasional pada awal perang pada Oktober 2023 dan juga menyertakan mitra Gantz, Gadi Eisenkot dan Aryeh Deri, ketua partai keagamaan Shas sebagai pengamat.
Gantz dan Eisenkot meninggalkan pemerintahan pekan lalu setelah menyatakan kegagalan Netanyahu dalam menyusun strategi perang di Gaza.
ADVERTISEMENT
Ribuan Warga Israel Gelar Demo Anti-Netanyahu di Yerusalem
Warga Israel menggelar aksi unjuk rasa yang menyerukan anti-pemerintah di dekat kediaman Perdana Menteri Israel di Yerusalem, Senin (17/5/2024). Foto: Menahem Kahana/AFP
Ribuan orang warga Israel menggelar demo anti-pemerintahan Benjamin Netanyahu di Yerusalem pada Senin (18/6). Demo dipicu kegagalan Netanyahu membebaskan warga Israel yang masih disandera di Gaza.
Dalam beberapa minggu terakhir, demo menentang Netanyahu terjadi setiap akhir pekan di Tel Aviv. Kini, demo berpindah di Yerusalem.
Massa menggelar demo di dua tempat, yaitu kediaman Netanyahu dan parlemen Israel.
"Setiap tindakan yang dilakukan ditujukan untuk menghancurkan Israel. Dia bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada 7 Oktober," ucap seorang demonstran, Moshe Sandarovich, seperti dikutip dari AFP.
Oposisi Israel Optimistis Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Segera Lengser
Perdana Menteri Israel Yair Lapid berpidato di Sesi ke-77 Majelis Umum PBB di Markas Besar PBB di New York City, AS. Foto: Mike Segar/REUTERS
Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid, optimistis Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan lengser. Pemerintahan Netanyahu di ujung tanduk akibat bubarnya kabinet perang.
ADVERTISEMENT
Menurut Lapid, Netanyahu bisa terjungkal jika oposisi menyatukan kekuatan. Sebelum menjabat sebagai pemimpin oposisi, Lapid adalah PM Israel pada 2022 lalu.
"Pemerintahan ini harus lengser. Saya pikir malah pemerintahan ini bisa lengser," kata Lapid saat diwawancarai radio 103FM seperti dikutip dari Al-Jazeera.