Di Balik Nama Kerajaan Ubur-ubur
ADVERTISEMENT
Munculnya Kerajaan Ubur-ubur di Serang, Banten, menarik perhatian publik. Tak sedikit juga yang bertanya, mengapa nama ubur-ubur dipilih oleh pendiri dan pengikut sekte tersebut.
ADVERTISEMENT
Hingga petang ini, kumparan belum bisa berbincang dengan pendiri dan pengikut Kerajaan Ubur-ubur. Sebab, mereka saat ini masih dalam proses pengawasan polisi karena dianggap sebagai kelompok sesat.
Namun, menurut tetangga sebelah "istana" Kerajaan Ubur-ubur di Serang, Fenti, munculnya nama ubur-ubur karena pemimpin mereka, Aisha Tusalamah Baiduri, mengaku sebagai jelmaan Roro Kidul.
“Ya mungkin namanya identik dengan laut. Kan dia juga mengaku sebagai jelmaan Nyi Roro Kidul, ratu Pantai Selatan,” kata Fenti kepada kumparan di Jalan Sayabulu, Serang, Banten, Selasa (14/8).
Di 'istana' Kerajaan Ubur-ubur sempat terpampang lukisan ubur-ubur yang cukup besar. Namun menurut Fenti, setelah keberadaan sekte ini viral, lukisan tersebut diturunkan.
Hingga pukul 17.30 WIB, polisi masih berjaga di sana. Namun, terlihat dari luar, di dalam rumah terdapat lukisan Nyi Roro Kidul di tembok.
ADVERTISEMENT
Bahkan, ada juga lukisan Yesus Kristus. Padahal, saat ditemui MUI Serang, pengikut sekte Kerajaan Ubur-ubur mengaku Islam.
"Di dalam ada juga pajangan-pajangan Buddha," ujar Fenti.
Fenti menceritakan, kehadiran sekte yang diikuti oleh 12 orang ini berkali-kali ditolak warga di sekitar tempat mereka tinggal. Sebelum tinggal di Jalan Sayabulu, Serang, mereka pernah tinggal di Cikulur, Lebak, Banten. Namun mereka diusir warga karena dianggap meresahkan.
Di wilayah Sayabulu pun demikian. Meski demikian, warga Sayabulu tak pernah berupaya mengusir Aisha dan pengikutnya dengan cara kasar.
MUI Kota Serang mencatat bahwa ada tiga kesesatan dan enam penyimpangan yang dilakukan Kerajaan Ubur-ubur. Beberapa diantaranya adalah: Menyebut Muhammad adalah wanita, Kakbah bukan kiblat umat Islam, mengaku sebagai perwujudan Allah, hingga mengklaim sebagai jelmaan Nyi Roro Kidul.
ADVERTISEMENT
Kerajaan Ubur-ubur berdiri di di Lingkungan Tower Indah Sayabulu RT 02/RW 07, Serang, Banten. Jumlah pengikutnya ada sekitar 12 orang. Saat dimediasi oleh MUI, pemimpin sekte tersebut justru mengusir perwakilan MUI. Namun pihak MUI masih membuka ruang agar mereka bertobat.