Di Balik Pemecatan Budiman Sudjatmiko: PDIP Sindir Jabatan, Budiman Membantah

26 Agustus 2023 6:52 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Budiman Sudjatmiko usai berkunjung ke Kediaman Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Budiman Sudjatmiko usai berkunjung ke Kediaman Prabowo di Rumah Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Budiman Sudjatmiko tengah menjadi sorotan. Manuvernya mendukung calon presiden dari Gerindra, PKB, Golkar dan PAN, Prabowo Subianto membuatnya dipecat dari PDIP.
ADVERTISEMENT
Budiman juga mendukung Prabowo melalui relawan Prabowo Subianto-Budiman Sudjatmiko (Prabu). Gerakan tersebut sudah dideklarasikan.
Sejumlah spekulasi dan tudingan menguak di balik manuver Budiman. Berikut kumparan rangkum kabar teranyarnya:
PDIP: Budiman Sudjatmiko Cari Jabatan
Komarudin Watubun Foto: Ricad Saka/kumparan
Ketua Dewan Kehormatan PDIP Komarudin Watubun menyebut manuver Budiman Sudjatmiko semata-mata hanya untuk mendapatkan jabatan politik.
Sebab, Budiman sempat meminta jatah menteri saat bertemu dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto untuk dimintai klarifikasi dukungan kepada Prabowo.
"Jadi saya mau sampaikan bahwa tindakan Budiman pindah partai [dukungan] itu hanya urusan pribadi, dia mau cari jabatan, sudahlah kita tidak melarang hak dia untuk pindah. Tapi tidak usah bikin blunder, harus jantan dong," kata Komarudin Jumat (25/8).
Komarudin mengatakan permintaan Budiman terkait jatah menteri disampaikan kepada Hasto secara langsung pada 24 Juli lalu. Namun, Hasto tidak bisa mengabulkan hal tersebut karena merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Dia minta Pak Sekjen waktu itu supaya dia jadi menteri, bukan soal kabulkan memang menteri urusan Presiden kita tidak punya kewenangan apa-apa mengatur soal menteri," tuturnya.
Budiman Disebut Ingkar Janji
Komarudin juga mengatakan, Budiman sempat berbicara kepada DPP PDIP untuk bertemu dengan Prabowo. Tapi, awalnya Budiman berkomunikasi dengan Prabowo untuk membuka peluang berduet dengan Ganjar.
"Dia bilang mau menghubungkan dukungan Prabowo sebagai, dia berkeinginan mempersatukan Prabowo sebagai simbol Orba dan Ganjar sebagai simbol reformasi," kata Komarudin.
"Saya bilang itu bagus, kalau itu, silakan you lanjutkan silaturahmi dengan siapa saja boleh," tambah dia.
Nyatanya, Budiman malah mendeklarasikan mendukung Prabowo. Bukan menyatukan Ganjar-Prabowo. Inilah yang dinilai sebagai pelanggaran oleh DPP PDIP.
"Tapi ketika kau menyatakan dukungan kepada calon lain, di luar calon yang diputuskan oleh Ketum PDIP yang terang, jelas, seluruh rakyat dan dunia tahu bahwa itu adalah Ganjar Pranowo, di sanalah kau buat pelanggaran," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Dalam prosesnya, PDIP juga sudah 2 kali memintai klarifikasi kepada Budiman. Sebelum akhirnya dipecat.
Budiman Sudah Terima Surat Pemecatan
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko (kanan) berpose sambil mengepalkan tangan usai menghadiri deklrasi Gerakan PraBu di Gedung Marina, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8). Foto: ANTARA FOTO/Makna Zaezar
Surat pemecatan terhadap Budiman dilayangkan pada hari ini, Kamis (24/8) ke rumahnya. Budiman mengatakan, dirinya sudah menerima surat pemecatan dari DPP PDIP. Ia tidak memberikan banyak komentar,
"Tak ada komentar," kata Budiman Sudjatmiko kepada wartawan.
"Saya cuma mau bilang bahwa saya sudah menerima suratnya dan terima kasih untuk semuanya," ucap Budiman.
Budiman Bantah Cari Jabatan
Terkait sejumlah tudingan terkait manuvernya, Budiman menegaskan tidak pernah meminta jabatan atau menerima tawaran jabatan dari pihak Prabowo.
"Tidak pernah berbicara seperti itu. Ada celetukan tapi bukan dari Prabowo. Tapi bukan saya minta," kata Budiman saat berbincang dalam program Info A1 yang dipandu Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad dan pakar komunikasi politik Irfan Wahid atau Ipang Wahid, Jumat (25/8).
ADVERTISEMENT
Budiman menyebut, memang ada celetukan soal jabatan menteri dari orang-orang di sekitar Prabowo. Namun, Prabowo secara langsung tidak pernah menyinggung soal itu.
"Celetukan-celetukan seperti itu, sih, biasa aja, bukan agenda utama. Karena ketika bicara dengan Pak Prabowo memang pertama kita bicara pemenangan dan setelah itu berbicara yang lain-lain," lanjutnya.
Tak hanya soal jabatan. Budiman disebut melabuhkan dukungannya ke Prabowo karena menerima uang miliaran secara tunai dari Menhan itu.
"Isu itu saya dengar tapi tidak ada," tegasnya.