
PSI yang sempat melayu karena sejumlah kadernya hengkang, kini kembali mekar usai bergabungnya Kaesang. Namun, putra bungsu Jokowi itu bukannya tiba-tiba datang. PSI telah mendekatinya dua tahun ke belakang. Makin dekat Pemilu 2024, tekad Kaesang mengkristal. Terlebih sang ayah, Presiden Jokowi, memberikan lampu hijau. PSI pun bergerak cepat: memberikan mawar untuk Kaesang.
***
Azan Magrib baru selesai berkumandang ketika tiga pengurus Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia tiba di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (4/9). Ketua mereka, Jeffrie Geovanie, memimpin rombongan, diikuti Grace Natalie dan Raja Juli Antoni. Grace adalah Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, dan Raja ialah Sekretaris Dewan Pembina.
Mereka menanti sejenak di ruang tunggu, lalu sekitar pukul 19.00 WIB bertemu Presiden Joko Widodo. Setelah saling berjabat tangan, Jeffrie menyerahkan undangan pernikahan putri semata wayangnya yang akan menggelar resepsi bulan Oktober ini. Selanjutnya, mereka berempat membahas arah dukungan capres di Pilpres 2024.
“Pesannya Pak Jokowi masih sama: ojo kesusu,” ujar Grace.
Perbincangan politik tak berhenti di situ. Dalam pertemuan sekitar satu jam tersebut, menyempil bahasan soal peluang putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, bergabung dengan PSI.
“[Tapi pembahasan soal Kaesang] tidak jadi topik utama,” kata Grace dalam wawancara khusus Info A1 kumparan, Kamis (28/9).
Soal Kaesang yang diincar PSI, Jokowi meminta partai itu menanyakannya langsung ke si bungsu.
“Pak Jokowi selalu bilang, ‘Dicek ke Mas Kaesangnya.’ Beliau enggak maksa,” ujar Grace menirukan ucapan Jokowi.
Tiga pekan setelahnya, Sabtu (23/9), Kaesang secara resmi menjadi kader PSI. Kartu tanda anggota (KTA) Kaesang secara khusus diserahkan oleh elite PSI di kediaman pribadi Jokowi di Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.
Jokowi pun mengizinkan Kaesang mengambil jalan politik berbeda. Tidak seperti Jokowi, Gibran Rakabuming, dan Bobby Nasution yang merupakan petugas partai di PDIP, Kaesang masuk ke dunia politik dengan perahu lebih kecil, yakni PSI, partai berlogo bunga mawar.
Sang bapak, Jokowi, bukannya memberikan restu tanpa pertimbangan.
“Minta doa restu orang tua, ya saya restui. Apa yang sudah diputuskan pasti dihitung baik buruknya, dihitung risikonya,” kata Jokowi di Cianjur, Jawa Barat, Selasa (26/9).
Dalam pertemuan tertutup di rumah pribadi Jokowi ketika itu, Giring sekaligus meminta kesediaan Kaesang memimpin PSI. Giring yang berusia 40 tahun itu merasa sudah tua dan ingin “mengembalikan” PSI ke tangan anak muda.
Sinyal itu pun sebelumnya sudah Giring sampaikan ke Kaesang dalam sebuah video di akun Instagram pribadinya pada 8 Agustus.
“Mas Kaesang mau enggak kalau tongkat estafet kepemimpinan PSI berikutnya ada di Mas Kaesang?” ucap Giring seperti ditirukan Ketua DPP PSI Dedek Prayudi saat bercerita kepada kumparan, Rabu (27/9).
Dua hari usai pertemuan di Solo itu, Kaesang resmi menjadi Ketua Umum PSI. Ia dikukuhkan sebagai ketua baru partai itu pada acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9).
Kaesang akan menakhodai PSI selama lima tahun, sampai 2028.
Meminang Kaesang, PSI Buktikan Tegak Lurus Jokowi
Langkah PSI menggaet Kaesang dinilai sebagai representasi sikap mereka yang “Tegak Lurus Jokowi” dan senantiasa mengampanyekan “Jokowisme”. Artinya, gerak politik Kaesang di PSI kini menjadi cermin sikap Jokowi.
“Tidak mungkin melepaskan seorang Kaesang dengan Jokowisme,” kata Dedek.
Analis komunikasi politik UGM Nyarwi Ahmad mengemukakan hal senada. Menurutnya, “Proksi dan orientasi dukungan Pak Jokowi, kode-kodenya tidak lagi sekadar melalui Gibran. Sekarang tambah satu lagi melalui Kaesang.”
Sebelum meminang Kaesang, upaya PSI mencari penerus Jokowi ditempuh dengan menggelar Rembuk Rakyat sejak Februari 2022. Hasilnya, pada Oktober 2022, PSI memutuskan mengusung Ganjar Pranowo—kader PDIP yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah—sebagai capres 2024.
“PSI melihat Mas Ganjar sebagai sosok yang paling pas untuk melanjutkan kerja-kerja yang selama ini dilakukan Pak Jokowi,” kata Grace, 3 Oktober 2022.
Nyatanya, dukungan PSI ke Ganjar itu bertepuk sebelah tangan. PSI tak dihiraukan. Malahan, hubungan PSI dengan PDIP memanas lantaran PSI dianggap melangkahi kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Mencalonkan capres dan cawapres bukan untuk melakukan dansa elektoral,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, 6 Oktober 2022, mengisyaratkan ketidaksukaan partainya kepada PSI.
Sadar upaya mendukung Ganjar mentok, PSI mencari formula baru untuk merepresentasikan gagasan Jokowi. Apalagi, selepas Ganjar dideklarasikan PDIP sebagai capres pada 21 April 2023, Jokowi justru tampak tidak all out mendukungnya. Alih-alih Ganjar, Prabowo Subianto seolah lebih di-endorse Jokowi.
PSI menemukan kemudian mendapat petuah dari Jokowi dalam perayaan HUT ke-8 mereka, 31 Januari 2023. Dalam pidatonya, Jokowi meminta PSI sebagai partai anak muda untuk mencari diferensiasi dari partai-partai lain.
“Jangan mengikuti mereka (partai-partai lain). Isunya jangan mengikuti mereka. Jangan menjadi followers, tapi harus menjadi trendsetter,” kata Jokowi.
Pesan Jokowi agar PSI menjadi trendsetter itu lantas coba diterjemahkan partai itu dengan berbagai cara, mulai dari menggeber sosialisasi partai melalui media sosial sampai merekrut para influencer ternama sebagai pengurus. Namun cara-cara itu belum cukup membuat PSI berbeda dari partai lain.
Sampai akhirnya PSI memotong kompas dengan menjadikan Kaesang ketua umum.
“PSI menerapkan cara baru berpolitik. Tadinya, kalau mau jadi ketua harus urut kacang dan penuhi segala macam syarat. Toh [ketika sekarang diubah], enggak ada satu pun kader di semua grup WhatsApp PSI yang tidak gembira [karena Kaesang jadi ketum], kata Ketua DPP PSI Ariyo Bimmo kepada kumparan, Jumat (29/9).
“Kami tahu buat apa Kaesang direkrut. Ini membuat generasi muda merasa ada representasi [di PSI], juga akhirnya yang membuat kami berpikir: inilah yang dimaksud Pak Jokowi dengan diferensiasi,” imbuhnya.
PSI Sudah Dua Tahun Dekati Kaesang
Meski PSI menafsirkan masuknya Kaesang sebagai formula baru mereka, namun upaya mendekati putra bungsu Jokowi itu telah berlangsung selama dua tahun. Kala itu Kaesang masih fokus berbisnis. Ia pun tak terlalu meminati politik gegara melihat sang ayah kerap diterpa hoaks.
“Dalam sebuah percakapan, Mas Kaesang bilang, ‘Aku punya mental block sama politik. Sudah kerja betul-betul, ada aja yang kritik, yang hoaks,’” kata Grace.
Kaesang baru ingin terjun ke jagat politik pada awal tahun ini. Tanggal 23 Januari 2023, ia bersama Jokowi, Iriana, dan Gibran sedang makan siang di Ono Solo Coffee, Surakarta, saat Kaesang mengutarakan niat untuk maju di Pilkada 2024.
PSI menangkap sinyal tersebut dan lantas menggoda Kaesang untuk maju ke Pilwalkot Depok dengan memasang billboard bertuliskan “PSI Menang, Walikota Kaesang” di jalanan Kota Depok pada Mei 2023.
Sejak saat itulah komunikasi Kaesang dengan PSI soal politik makin intens. Terlebih, menurut Ketua DPP PSI Dedek Prayudi, “Mas Kaesang sudah kenal baik sama Bro Giring, bahkan mereka sering main FIFA.”
Lobi-lobi lantas dilakukan beberapa pengurus PSI seperti Giring Ganesha, William Aditya, Raja Juli Antoni, dan Grace Natalie.
“Kita sudah komunikasi sejak lama dengan teman-teman PSI,” ucap Kaesang di Jakarta, Jumat (29/9).
Salah satu lobi PSI terlihat dalam sebuah siniar di kanal YouTube Kaesang yang tayang akhir Juni 2023. Ketika itu, Giring menyebut PSI memiliki kelemahan terkait cara komunikasi yang kurang bergaya anak muda. Ia kemudian menggoda Kaesang untuk bergabung dengan PSI guna memperbaiki cara berkomunikasi PSI.
“Kalau benar-benar [partai] anak muda, ya cara pembahasannya, ngomongnya, [harus gaya anak muda]. Makanya Mas Kaesang ini cocok. Saya juga salut sama Kaesang. Kan anak presiden bisa pilih bisnis high level, tapi dia memilih jadi YouTuber dan bikin [bisnis] Sang Pisang,” kata Giring, memuji-muji Kaesang yang juga merupakan Dirut Persis Solo itu.
PSI tak cuma melakukan penjajakan langsung ke Kaesang, tapi juga ke Gibran. Konon, Gibran pun disebut-sebut sempat ditawari masuk PSI.
Penjajakan melalui Gibran dilakukan oleh Giring. Eks vokalis Nidji itu beberapa kali menemui Gibran di Solo, baik sendirian maupun bersama pengurus PSI lain. Keduanya bertemu pada 11 Februari 2021, 14 Januari 2022, 21 Oktober 2022, dan 19 Mei 2023.
Menurut Ketua DPP PSI Ariyo Bimmo, penjajakan itu tidak secara eksplisit membicarakan keinginan PSI meminang Kaesang, tapi melalui pembahasan tentang pentingnya anak muda terlibat politik.
“Komunikasi mengenai politik anak muda itu banyak dilakukan dengan Pak Jokowi dan Gibran,” kata Ariyo.
Sumber kumparan di lingkaran Istana menyebut, sedianya bergabungnya Kaesang ke PSI hendak dideklarasikan pada 22 Agustus di acara Kopdarnas PSI di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Namun, ketika itu Gibran disebut kurang sreg dan menyarankan agar adiknya itu lebih baik fokus berbisnis.
Alhasil, acara 22 Agustus itu berubah menjadi talk show yang dihadiri Gibran, eks politikus PDIP Budiman Sudjatmiko, dan Yenny Wahid.
Namun, sebulan berselang, atas keinginan sendiri dan dorongan keluarga minus Gibran, Kaesang benar-benar bergabung dengan PSI. Soal bisnis, Kaesang merasa bisa menanganinya bersama partnernya.
Ariyo tak menampik ataupun membenarkan bahwa Kopdarnas 22 Agustus sedianya sudah disiapkan untuk deklarasi Kaesang.
“Kalau keinginan [Kaesang] gabung [PSI], saya rasa sudah lebih lama dari itu. Tapi talk show itu memang tentang mengusung kembali politik anak muda,” ucap Ariyo.
Adapun Gibran menanggapi dingin bergabungnya Kaesang ke PSI. Ia tak secara langsung memberi restu atau selamat layaknya ayahnya, Jokowi, dan iparnya, Bobbby yang Wali Kota Medan.
“Urusan PSI kembali lagi ke PSI, jangan ditanyakan ke saya. Saya tidak mau memberikan komentar,” kata Gibran di Balai Kota Solo, Selasa (26/9).
Kaesang di PSI Disebut Jadi Sekoci Politik Jokowi
Masuknya Kaesang ke PSI memunculkan desas-desus adanya faktor transaksional. Hal ini langsung dibantah PSI. Grace menilai isu itu tak logis lantaran PSI masih berjuang untuk lolos ke Senayan.
“Kalau punya uang, apa nggak lebih baik [Kaesang] spending ke partai yang pasti masuk parlemen?” kata Grace.
Senada, Kaesang pun membantah tudingan bahwa ia bergabung ke PSI karena membawa logistik.
“Saya air minum aja masih minta PSI,” ucap Kaesang.
Sementara itu, sumber kumparan di lingkup Istana menyatakan, merapatnya Kaesang ke PSI bukan karena faktor transaksional atau keinginan Jokowi semata. Menurutnya, hal itu terjadi karena kedua pihak saling membutuhkan.
Jokowi merestui Kaesang di PSI diduga sebagai bentuk sekoci politiknya usai tak lagi menjadi presiden. Jokowi ingin ada trahnya yang punya jabatan elite di partai. Adapun Gibran dan Bobby masih berstatus kader biasa di PDIP.
“Pertama, dia (Jokowi) berharap bahwa di akhir pemerintahannya semua berjalan baik, soft landing. Kedua, dia ingin memastikan warisannya berkelanjutan. Dia masih ingin terlibat,” ujar Peneliti Senior Pusat Riset Politik BRIN Firman Noor di kawasan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting Pangi Syarwi Chaniago berpendapat bahwa restu Jokowi untuk Kaesang di PSI mengandung pesan politik untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Itu pesan dan ancaman yang sangat serius bagi PDIP jika gerbong besar pemilih dan relawannya beralih ke PSI,” kata Pangi dalam rilis tertulisnya.
Senada dengan Firman, Pangi menilai Jokowi masih ingin terlibat dalam perpolitikan. Di sisi lain, menurut Pangi, Jokowi mencemaskan masa depan politiknya sebagai “petugas partai” di PDIP.
Oleh sebab itu, Pangi melihat keberadaan Kaesang di PSI bisa diterjemahkan sebagai upaya Jokowi mempersiapkan sekoci politik setelah tak lagi berkuasa.
Ariyo menyatakan partainya memang sangat mesra dengan Jokowi. Ia merasa Jokowi begitu peduli dengan PSI, salah satunya ketika PSI menghadapi masalah terkait verifikasi faktual di Komisi Pemilihan Umum.
Awal November 2022, PSI dinyatakan belum memenuhi syarat dalam verifikasi faktual, dan diberi tenggat perbaikan hingga 23 November. Penilaian dalam verifikasi faktual tersebut yakni keberadaan kantor partai beserta para pengurusnya di berbagai daerah.
“Di situ dia (Jokowi) banyak membantu,” ucap Ariyo.
Di sisi lain, PSI butuh Kaesang untuk mendongkrak suara. Kini, setelah Kaesang bergabung, PSI seperti mendapat bonus karena banyak pihak jadi berminat untuk membantu logistik kampanye mereka.
“Masuknya Kaesang menarik semua orang yang ingin membantu, karena memang cara berpolitik PSI crowdfunding—orang menyumbang ke PSI,” jelas Ariyo.
Kaesang Galang Suara Relawan Jokowi
Walaupun bergabungnya Kaesang ke PSI merupakan terobosan politik partai itu, namun pengangkatan putra bungsu Jokowi itu sebagai Ketua Umum hanya selang dua hari sejak ia mendapat KTA dinilai merusak proses kaderisasi.
“Proses seleksi menjadi politisi yang canggih itu butuh waktu. Di situ ditanamkan merit system. Mereka yang layak jadi pimpinan perlu kaderisasi yang panjang. Jadi tidak bisa mentang-mentang punya uang banyak atau keturunan siapa, bisa tiba-tiba di pucuk pimpinan. Idealnya seperti itu,” ujar Firman.
Apalagi PSI punya jenjang pengkaderan dari level tunas, muda, madya, sampai paripurna. Kini, Kaesang menerobos semua jenjang tersebut. Alhasil, penunjukkan Kaesang dianggap bukan berbasis meritokrasi, melainkan condong ke patronisasi Jokowi.
Pada meritokrasi, kesempatan untuk memimpin diberikan kepada seseorang berdasarkan kemampuan dan pencapaiannya, bukan berdasarkan kekayaan, keturunan, maupun kepangkatan.
“Mengapa [Kaesang] dipilih karena statusnya sebagai anak presiden? Sungguh disayangkan partai ini dalam menyeleksi seseorang yang akan memimpin mereka lebih pada hitung-hitungan dekat ke pusat kekuasaan dibanding kapabilitas dan kredibilitas,” kata Firman.
Namun kritik itu dibantah PSI. Menurut Dedek, penetapan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI telah disepakati seluruh Dewan Pimpinan Wilayah PSI pada Senin sore, 25 September 2023, sebelum deklarasi Kaesang di Djakata Theatre.
Sementara mengenai jenjang pengkaderan, Ariyo menyebut aturan tersebut sudah direvisi sejak 2022. Saat ini, lanjutnya, “Tidak ada syarat bahwa ketum harus begini, begini. Semua kader boleh jadi ketum.”
Pemilihan Kaesang pun dianggap PSI telah sesuai prinsip meritokrasi. Partai itu menyebut bahwa Kaesang adalah 40 anak muda paling berpengaruh di Indonesia versi Fortune. Dan dari sisi kekuatan anak muda dari sisi (bermedia) sosial, Kaesang memiliki 3,4 juta pengikut di Instagram dan 2 juta pengikut di YouTube.
“Kaesang adalah political native. Dia menyaksikan bagaimana bapaknya memimpin. Dia mempunyai mentor politik paling hebat di Indonesia, bukan sekadar anak presiden,” ucap Ariyo.
Setelah menjadi Ketua Umum PSI, Kaesang langsung tancap gas sowan ke berbagai kelompok relawan Jokowi. Ia meminta relawan-relawan itu ikut memenangkan PSI di Pileg 2024.
Kini, suara pendukung Jokowi yang terhitung besar menjadi target PSI. Apalagi, dari berbagai survei, tingkat kepuasan masyarakat terhadap Jokowi mencapai 80%.
“Mereka (relawan dan pendukung) kembali menemukan Jokowi di Kaesang dan PSI,” kata Ariyo.
Para kader PSI pun merasa mendapat energi baru, berbeda dengan kondisi sebelumnya ketika sejumlah kader ternama memilih keluar partai.
“Kader-kader yang keluar tidak mengerti filosofi tanaman. Tanaman ada musimnya. Ada kalanya melayu, tapi itu dibutuhkan supaya bunga bisa mekar. Organisasi juga seperti organisme," kata Ariyo.
Semangat kader PSI kini makin berlipat karena kehadiran Kaesang membawa dampak elektoral. Dalam simulasi survei internal PSI bekerja sama dengan sebuah konsultan ternama, masuknya Kaesang sebagai Ketua Umum mampu menaikkan elektabilitas PSI hingga 9,6%.
Berkaca pada data tersebut, PSI optimistis bisa meraih 15% pada Pileg 2024. Dan jika terealisasi, angka-angka itu akan jauh melebihi pencapaian PSI di Pileg 2019 yang hanya 1,89% (2,65 juta suara)—di bawah ambang batas parlemen yang minimal 4%.
Meski para kader memiliki harapan besar, Kaesang tak muluk-muluk mematok target tinggi di Pileg 2024 yang tersisa kurang dari lima bulan lagi. Bagi Kaesang, PSI cukup lolos ke Senayan.
“Kami menargetkan lolos di Senayan, berarti 4%” tutup Kaesang.