Di Bangka Belitung, Polisi Wajib Salat Subuh Berjamaah

25 Oktober 2017 8:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi di Bangka salat Subuh berjemaah. (Foto: Teuku Muhammad Valdy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi di Bangka salat Subuh berjemaah. (Foto: Teuku Muhammad Valdy/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masjid Al Iman Temberan, Pangkalpinang, tampak ramai jemaah pada Rabu (25/10) dini hari. Beberapa orang yang bersiap untuk menunaikan salat subuh itu adalah polisi.
ADVERTISEMENT
Di Kepulauan Bangka Belitung, polisi diwajibkan untuk menunaikan salat fardu secara berjamaah. Perintah tersebut dikeluarkan Kapolda Bangka Belitung Brigjen Syaiful Zachri melalui maklumatnya.
Salat subuh berjamaah polisi di Bangka (Foto: Teuku Muhammad Valdy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Salat subuh berjamaah polisi di Bangka (Foto: Teuku Muhammad Valdy/kumparan)
Menurut Syaiful, bergabungnya polisi dengan masyarakat di masjid dapat meningkat tingkat kepercayaan. Dia sadar, kepolisian masih menjadi salah satu institusi yang tingkat kepercayaan dari masyarakat rendah.
Khusus untuk salat Subuh, Syaiful sesekali tidak menunaikannya di masjid dekat rumahnya. Dia kadang mengajak jajarannya berkeliling ke masjid-masjid di Bangka. Kegiatan itu dia namakan Subuh Keliling.
Dalam Subuh Keliling, Syaiful ikut berbicara kepada jemaah selepas salat. Kesempatan itu dia manfaatkan untuk menyampaikan beberapa pesan, beberapa waktu terakhir disampaikan perihal masalah radikalisme.
Polisi di Bangka salat Subuh berjemaah. (Foto: Teuku Muhammad Valdy/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi di Bangka salat Subuh berjemaah. (Foto: Teuku Muhammad Valdy/kumparan)
"Mohon kepada masyarakat untuk tak segan melaporkan kepada kami jika mengetahui adanya kegiatan radikal dan antiPancasila," kata Syaiful usai salat Subuh di Masjid Al Amin, Pangkalpinang, Rabu (25/10).
ADVERTISEMENT
Syaiful pun mengaku masih ada masyarakat yang merasa risih dengan adanya polisi di dekat mereka. Kecurigaan kepada polisi yang datang ke masjid juga masih dia rasakan.
"Memang masih ada barrier antara polisi dengan masyarakat. Karena itu, setelah salat kami ngopi bareng. Jadi kami coba buat suasana sehingga tidak ada keraguan dari masyarakat untuk mengadu ke polisi," sebut Syaiful.