Di Cianjur, Ada 2 Ijazah SMA Berusia Lebih dari 50 Tahun Tak Diambil Pemiliknya

4 Februari 2025 21:57 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ijazah berusia 53 tahun milik seorang siswa masih tersimpan rapih dan tidak diambil pemiliknya di SMA Negeri 1 Cianjur, Jawa Barat. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ijazah berusia 53 tahun milik seorang siswa masih tersimpan rapih dan tidak diambil pemiliknya di SMA Negeri 1 Cianjur, Jawa Barat. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ijazah berusia 53 tahun milik seorang siswa masih tertahan dan tersimpan rapi di SMA Negeri 1 Cianjur, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Surat Tanda Tamat Belajar (STTB) tahun pelajaran 1972 itu diketahui saat pihak sekolah menindaklanjuti instruksi Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat melalui Surat Edaran Nomor 3597/PK.03.04.04/SEKRE, yang meminta sekolah untuk segera mempercepat penyerahan ijazah jenjang SMA, SMK, dan SLB paling lambat 3 Februari 2025.
Kepala SMA Negeri 1 Cianjur, Agam Supriyanta, mengatakan terdapat dua lembar ijazah milik siswa tahun pelajaran 1972 dan 1975 yang masih tersimpan di sekolah.
"Saat itu, masih STTB bukan ijazah seperti sekarang namanya. Diketahuinya, saat sekolah akan mendistribusikan ijazah siswa yang masih tertahan di sekolah sesuai surat edaran Disdik Jabar," kata Agam, kepada kumparan, Selasa (4/2).
Agam menyebutkan, pihaknya telah menelusuri alamat kepemilikan STTB itu untuk diserahkan.
ADVERTISEMENT
"Tidak tahu persis, kenapa STTB berusia hampir 53 tahun itu masih tersimpan di arsip sekolah. Tapi, tengah kita coba untuk diserahkan kepada yang bersangkutan. Karena, kesulitan untuk menelusurinya, apalagi alamatnya di Kecamatan Sindangbarang," jelasnya.
Selain dua lembar STTB berusia puluhan tahun, kata Agam, masih terdapat 66 lembar ijazah yang belum di ambil oleh siswa
Agam memastikan, tidak ada ijazah yang tertahan akibat tunggakan. Tertinggalnya ijazah di sekolahnya, murni hanya karena masalah teknis seperti alumni yang telanjur kuliah atau bekerja di luar kota sehingga belum sempat mengambil.
"Ada juga ijazah yang belum di cap jari. Kalau tertahan karena masalah keuangan seperti tunggakan atau hal lain, seharusnya tidak terjadi di sekolah negeri," kata Agam.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala KCD Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat, Nonong Winarni mengungkapkan sebanyak 28.480 ijazah SMA dan SMK di wilayah kerjanya masih tertahan di sekolah.
"Upaya penyerahan ijazah saat ini tengah dilakukan oleh masing-masing sekolah di wilayah VI meliputi Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat (KBB)," kata Nonong.
Nonong menginstruksikan, seluruh sekolah agar lebih proaktif dalam mendistribusikan ijazah yang masih tertahan.
"Kendala utama adalah kesulitan sekolah dalam melacak domisili lulusan atau alumni, terutama bagi mereka yang telah lulus bertahun-tahun lalu. Seperti di SMA Negeri 1 Cianjur, ada lulusan tahun 1972 yang hingga kini belum mengambil ijazahnya," imbuhnya.