Di COP28, Jokowi Ungkap Upaya Indonesia Capai Net Zero Emission

2 Desember 2023 2:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi berbicara di KTT COP28 yang digelar di Dubai Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berbicara di KTT COP28 yang digelar di Dubai Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi berbicara mengenai usaha Indonesia dalam berkontribusi mencapai net zero emission sebelum tahun 2060. Menurut Jokowi, pembangunan ekonomi yang inklusif dan negara makmur berkelanjutan harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Kemiskinan dan ketimpangan yang terus diturunkan secara signifikan, dan lapangan kerja yang terus tercipta. Saya yakin banyak negara berkembang memiliki posisi yang sama dengan Indonesia, tapi agenda ini tidak bisa dilakukan masing-masing negara," kata Jokowi dalam KTT COP28 di Plenary Al Ghafat, Expo City Dubai, Jumat (1/11) waktu setempat.
Jokowi menyatakan, seluruh negara perlu melakukan kerja sama yang kolaboratif dan inklusif, berupa aksi nyata untuk menghasilkan karya nyata.
"Dengan segala keterbatasan, Indonesia terus menurunkan emisi karbon. Antara tahun 2020-2022, Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon 42 persen dibandingkan perencanaan business as usual tahun 2015," ungkap Jokowi.
Jokowi melanjutkan, Indonesia bekerja keras memperbaiki pengelolaan Forest and Other Land Use (FOLU), serta mempercepat transisi energi menuju energi baru terbarukan.
ADVERTISEMENT
"Dalam hal pengelolaan FOLU, Indonesia terus menjaga dan memperluas hutan mangrove dan merehabilitasi hutan dan lahan. Deforestasi juga berhasil diturunkan hingga titik terendah dalam 20 tahun terakhir. Pembangunan persemaian juga kita lakukan dengan skala besar dengan kapasitas 75 bibit per tahun juga sudah mulai efektif berproduksi," jelasnya.
Presiden Jokowi berbicara di KTT COP28 yang digelar di Dubai Foto: Dok. Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sementara untuk transisi energi, Jokowi mengungkapkan pemerintahannya sedang mendorong pengembangan energi baru terbarukan, terutama energi surya, air, panas bumi, dan arus laut. Tak hanya itu, Jokowi menyebut pemerintahannya turut mengembangkan bio diesel, bio etanol, dan bio avtur.
"Saya baru meresmikan Cirata Floating Solar Power Plant terbesar di Asia Tenggara, menghasilkan 192 MW hasil kerja sama Indonesia dengan UEA," ungkap Jokowi lagi.
Namun, lanjut Jokowi, butuh pembiayaan besar untuk mengerjakan itu semua. Ia mengungkapkan, Indonesia membutuhkan lebih dari 1 triliun dolar AS untuk net zero emission 2060.
ADVERTISEMENT
"Indonesia mengundang kolaborasi dari mitra bilateral, investasi swasta, dukungan filantropi, dan dukungan negara sahabat. Kami juga mempunyai platform pembiayaan inovatif yang kredibel, bursa karbon, mekanisme transisi energi, suku dan obligasi hijau, pengelolaan dana lingkungan hidup," ujarnya.
"Target Paris Agreement dan net zero emission hanya bisa dicapai jika kita bisa menuntaskan masalah pendanaan transisi energi ini. Dari situlah masalah dunia bisa diselesaikan," pungkasnya.