Di Depan DPR, Mentan Tegaskan RI Garap Serius Porang dan Sarang Burung Walet

30 Agustus 2021 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (17/2). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia kini tengah fokus mengembangkan komoditas porang dan sarang burung walet. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan porang dan sarang burung walet merupakan komoditas prioritas yang akan digarap serius dalam memenuhi kebutuhan ekspor.
ADVERTISEMENT
Ekspor porang dan sarang burung walet itu diutamakan ke pasar China dan negara-negara lain di Asia dan Eropa, yang memiliki harga jual tinggi.
"Harus diakui bahwa harga yang paling mahal saat ini adalah ke negara China. Bukan berarti negara-negara lain tidak, tetapi yang harganya mahal itu ke China," ujar SYL saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Rabu (25/8) lalu.
Presiden Jokowi saat meninjau fasilitas pabrik pengolahan porang PT Asia Prima Konjac, Kamis (19/08/2021). Foto: BPMI Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Namun menurut SYL, meski China jadi negara tujuan, saat ini mulai selektif terhadap barang ekspor yang diterimanya. Bahkan China mulai melakukan tracking terhadap porang dan walet untuk memastikan dua komoditas tersebut dalam keadaan mulus dan berkualitas.
"Mereka melakukan tracking mulai dari mana sarang burungnya, dari mana lahan penanamannya, di mana rumah processing-nya, di mana rumah industri pengolahannya sampai di mana tempat pengeringannya. Intinya mereka sangat menjaga bahwa dua komoditi ini kalau tidak bersih banget dan tidak sesuai dengan persyaratan yang mereka punya, maka mereka tidak akan beli," jelasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat kunjungan kerja meninjau rumah pemrosesan sarang burung walet di Surabaya. Foto: Kementan RI
Karena itu, SYL meminta dukungan Komisi IV DPR RI dan seluruh stakeholder lainnya untuk membuka ruang konsultasi dalam menjadikan porang dan walet sebagai komoditas unggulan Indonesia yang bisa memperkuat perekonomian negara.
ADVERTISEMENT
"Dua tahun ini porang dan walet baru kami garap secara serius. Tapi bukan berarti porang adalah komoditas baru. Porang itu adalah tanaman liar yang berada di hutan-hutan. Kedua adalah sarang burung walet yang secara perlahan tapi pasti bisa kita tangani untuk ekspor," katanya.
Mentan Syahrul Yasin Limpo meninjau budidaya tanaman porang di Madiun, Jatim. Foto: Kementan RI
Di sisi lain, pemerintah juga mendorong proses hilirisasi sampai pembuatan produk olahan bernilai tinggi seperti tepung porang, beras porang, kue porang, dan produk kosmetik yang dibuat dengan bahan baku porang.
"Selain itu porang juga memberi nilai kesejahteraan tinggi terhadap petani, di mana hasil Musim Tanam (MT) 1 per 8 bulan bisa menghasilkan Rp 40 juta, kemudian pada MT 2 bisa menghasilkan Rp 80 juta," kata SYL.
"Apalagi tanaman ini bisa ditumpangsarikan dengan tanaman pisang yang memiliki masa panen 7 bulan. Artinya, ini potensi yang besar yang bisa memberi kemakmuran," tutupnya.
ADVERTISEMENT