Di Depan Habib Luthfi, Jokowi Serukan Pentingnya Jaga Keragaman RI

15 Januari 2018 16:25 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan kerja Jokowi di Pekalongan. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan kerja Jokowi di Pekalongan. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo sangat senang bertemu dan bersilaturahmi dengan para kiai, ulama, dan habaib dari seluruh penjuru Tanah Air. Pertemuan ini berlangsung di acara pembukaan Muktamar XII Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabaron an Nahdliyyah (JATMAN) di Pekalongan, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Pembukaan muktamar ini, juga dihadiri oleh Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya atau Habib Luthfi.
"Adalah barokah dari Allah saya dapat dipertemukan kembali dengan para pewaris nabi yang tekun mempelajari dan mengamalkan ajaran, etika, moral, dan akhlak yang bersumber dari Rasulullah," kata Jokowi seperti dikutip dari rilis Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin (15/1).
Jokowi meyakini ketika seseorang mendalami, mempelajari dan mengamalkan agama Islam, yakni apa yang sudah dicontohkan oleh Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Maka orang itu akan selalu menjaga betul yang namanya Ukhuwah.
"Baik Ukhuwah Islamiyyah, Ukhuwah Wathaniyyah dan Ukhuwah Basyariyyah,” lanjut dia.
Presiden kemudian melanjutkan sambutannya dengan mengingatkan soal keberagaman yang ada di Indonesia. Ia berujar, sudah menjadi kodrat bagi Bangsa Indonesia untuk hidup dalam keberagaman dan saling menghargai.
ADVERTISEMENT
"Kita memiliki 714 suku, agama ada bermacam-macam, dan 1.100 bahasa lokal yang berbeda-beda. Inilah anugerah Allah yang diberikan, takdir yang harus kita jaga dan perkuat bersama-sama," ucap Jokowi.
Kunjungan kerja Jokowi di Pekalongan. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan kerja Jokowi di Pekalongan. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Keberagaman dan kekayaan budaya inilah yang pernah membuat Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, terkejut mendengarnya. Saat bertemu Jokowi, Ashraf Ghani sempat menyampaikan pesan untuk betul-betul menjaga persaudaraan dan kemajemukan.
Sebab, Ashraf tak ingin agar pertikaian yang hingga saat ini masih terjadi di Afghanistan juga terjadi di Indonesia.
"Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sampai titip pesan kepada saya, hati-hati negaramu itu negara besar, kalau ada sengketa segera selesaikan. Apalagi antarsuku, sangat berbahaya. Apalagi antaragama, lebih berbahaya. Segera selesaikan," tegasnya.
Oleh sebab itu, dalam pertemuan hangat itu, Jokowi mengajak para elemen bangsa untuk terus menjaga persaudaraan dan persatuan kita.
ADVERTISEMENT
"Kuncinya, seperti yang tadi disampaikan Habib Luthfi, Pancasila sebagai ideologi negara, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945 itu betul-betul harus kita jadikan pedoman dalam bernegara," Jokowi menuturkan.
Selain itu, Jokowi juga mengajak masyarakat untuk selalu mengasah kepekaan sosial dengan terus membantu saudara-saudara kita yang dilanda kesusahan dan kemiskinan. Mereka harus kita bantu agar dapat hidup lebih baik dan lebih sejahtera.
"Merekalah yang harus kita bantu agar mereka dapat hidup lebih baik dan mereka dapat hidup lebih sejahtera. Agar mereka mendapatkan kesempatan yang sama dalam mendapatkan layanan pendidikan, akses layanan kesehatan, dan memperbaiki kesejahteraan mereka," tuturnya.
Turut hadir mendampingi Jokowi dalam kunjungannya ke Pekalongan, Jawa Tengah, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ra’is ‘Am Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabaron an Nahdliyyah Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya.
ADVERTISEMENT