Di Depan MUI, Eks Anggota NII Garut Deklarasi Setia pada NKRI

26 Oktober 2023 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ikrar Setia NKRI oleh eks NII Garut di Depan MUI dan Pemerintah Garut. Foto: MUI
zoom-in-whitePerbesar
Ikrar Setia NKRI oleh eks NII Garut di Depan MUI dan Pemerintah Garut. Foto: MUI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah mantan pengikut Negara Islam Indonesia (NII) di Garut mendeklarasikan kesetiaannya kepada NKRI, Kamis (26/10). Deklarasi ini digelar dalam acara Halaqah Dakwah yang digelar MUI Kabupaten Garut di Pendopo Kabupaten Garut.
ADVERTISEMENT
Di depan jajaran MUI Pusat dan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, serta perwakilan Forkopinda Kabupaten Garut, mereka membacakan ikrar akan setia pada NKRI.
"Tidak ada pertentangan antara Pancasila dengan Islam karena seluruh sila dalam Pancasila itu sesuai dengan Al-Quran dan Al-Hadis," tegas Wakil Ketua MUI, Cholil Nafis, di depan mantan pengikut NII yang hadir, dalam keterangannya, Kamis (26/10).
Ia lalu menjelaskan, ber-NKRI dan ber-Pancasila tidak bertentangan dengan Islam. Sebab, NKRI adalah hasil kesepakatan bersama (mitsaqan ghalizhan) dalam berbangsa dan bernegara; sedangkan Pancasila adalah jalan keluar atau titik temu untuk menyatukan bangsa.
Untuk itu, Cholil menyerukan agar mereka yang masih menjadi pengikut NII segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Ia juga meminta Pemda Garut untuk memberikan perhatian lebih pada maraknya gerakan NII di wilayah mereka.
ADVERTISEMENT
"Gerakan NII yang masih ada saat ini lebih berbahaya dibanding perselisihan jelang pilpres. Sungguh pun ini tak boleh terjadi," ucapnya.
Cholil menyebut, segala bentuk pembangkangan terhadap negara harus ditumpas hingga ke akar. Ia lalu memberikan contoh operasi militer yang dilakukan oleh Rasulullah SAW kepada Bani Nadzir di Madinah.
"Itu bukan karena agama mereka Yahudi, tapi karena mereka membangkang terhadap perjanjian Madinah, tidak mau taat terhadap Negara Kesatuan Republik Madinah saat itu," ungkap Cholil.
Ia juga mengingatkan agar kepentingan politik tak memanfaatkan elemen-elemen pembangkangan terhadap NKRI. Jika para pembangkang diberi hati hanya karena membutuhkan suara mereka, Cholil khawatir mereka akan meminta jatah agar bisa semakin besar setelah pemilu selesai.
"Ayo semua bergandengan tangan mengembalikan mereka agar mereka tidak tersesat dalam agam, juga tidak menjadi korban pemerasan ekonomi, juga agar NKRI kita tidak terancam," pungkasnya.
ADVERTISEMENT