news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Di Depan Panglima TNI-Kapolri, Megawati Soroti Jenderal Buncit hingga Kemacetan

16 Februari 2023 21:10 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri, MenpanRB Abdullah Azwar Anas dan Mensos Tri Rismaharini menghadiri Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan, di Jakarta, Kamis (16/02). Foto: KemenPANRB
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri, MenpanRB Abdullah Azwar Anas dan Mensos Tri Rismaharini menghadiri Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan, di Jakarta, Kamis (16/02). Foto: KemenPANRB
ADVERTISEMENT
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menjadi keynote speech dalam gerakan semesta berencana mencegah stunting di The Tribrata, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (16/2).
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hadir dalam acara itu.
Megawati kemudian menyoroti situasi di internal TNI hingga Polri. Megawati mengaku heran dengan syarat penerimaan taruna TNI dari 163 cm menjadi 160, lalu untuk taruni dari 157 cm menjadi 155 cm. Kebijakan itu diterapkan di era kepemimpinan Andika Perkasa.
"Saya gembor-gemborin pemuda Indonesia itu tingginya 180, lah tahu-tahu kalau hari ini tinggi minimum 160, yo opo toh, ya Ibu enggak tahu lapangan memang susah nyari 180. Yo jangan 160 lah, 170 lah, sampe nawar gitu loh, ayo Pak Yudo," ucap Megawati.
Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri, MenpanRB Abdullah Azwar Anas dan Mensos Tri Rismaharini menghadiri Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan, di Jakarta, Kamis (16/02). Foto: KemenPANRB
Megawati menyinggung banyak jenderal buncit karena jarang olahraga. Ia mengetahui masalah ini karena dirinya pernah menjadi Presiden RI.
ADVERTISEMENT
"Aku suka pikir gini, jenderal ora olahraga loh saiki, ko ono sing maju ke depan yo (buncit). Bener kan? Saya tau lah. Iya kan saya ngalami. Saya ini presiden yang turun ke bawah, saya ini presiden yang turun ke bawah," ucap dia.
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Jalan TB Simatupang, Jakarta, Selasa (7/2/2023). Foto: Galih Pradipta/Antara Foto
Ketua Dewan Pengarah BRIN itu lantas menyoroti kemacetan yang masih sering terjadi di beberapa kota besar di Indonesia. Menurutnya masalah kemacetan ini sudah terjadi sejak dirinya menjabat Presiden.
"Polisi, ketika saya lihat jalan-jalan macet, Presiden loh ini, panggil Kapolri, itu ngapain dibiarkan macet gitu? Sekarang gini, karena mungkin keadaan jumlah polisi tidak cukup? Sini saya kasih intensif, beliin jas hujan, supaya di pos-pos polisi itu," ucap dia.
Ketua Umum PDIP ini memaparkan, dirinya sudah pernah bertanya memberikan masukan kepada Jenderal Sigit untuk mengurai kemacetan.
ADVERTISEMENT
"Karena saya perempuan, saya detail, saya tanya Pak Sigit, ini lampu lalin statis atau bisa dimainkan? Kenapa gak dimainkan? 'Siap karena orangnya enggak ada bu'," kata Megawati.
"Itu lah salah satu. Saya buat salah satu percobaan di Kuningan. Itu kalau ada 10 kendaraan umpannya, langsung drett, itu antara lain, mengurangi kemacetan selama ini. Kalau tidak dikerjakan , itu mari kita bergerak, mari dengan konstan, dengan fokus," tutup dia.
Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri menghadiri Kick Off Meeting Pancasila Dalam Tindakan, di Jakarta, Kamis (16/02). Foto: KemenPANRB
Dalam acara itu, turut hadiri menteri Kabinet Indonesia Maju, Mulai dari MenPANRB Azwar Anas, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Mensos Tri Rismaharini, Menkes Budi Sadikin, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Kemudian turut hadir Ketua LPSK, Hasto Atmojo Suroyo, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko hingga Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
ADVERTISEMENT