Di Hadapan Anies, Salim Segaf Sampaikan 3 Pesan Kebangsaan

20 Mei 2023 17:24 WIB
Ā·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Majelis Syuro PKSĀ Salim Segaf Al Jufri Foto: Puti CInintya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Majelis Syuro PKSĀ Salim Segaf Al Jufri Foto: Puti CInintya/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Aljufri, menyampaikan 3 pesan kebangsaan dalam acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5). Acara ini turut dihadiri bacapres, Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
"Ada tiga pesan kebangsaan yang ingin saya sampaikan. Pertama tadi adalah pesan untuk seluruh rakyat Indonesia. Kedua adalah pesan untuk para politisi. Ketiga untuk para pemimpin bangsa," ujar Salim.
Kepada seluruh rakyat Indonesia, Salim mengingatkan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dia berharap bangsa Indonesia bisa berbuat baik ke pada sesama masyarakat.
"Sedih kalau ada yang bilang kamu tidak pancasilais, tidak nasionalis, kalau setiap anak bangsa kerjanya hanya menstigma saja kapan bangsa ini bersatu? Sedih rasanya hati ini. Jangan balas keburukan dengan keburukan," katanya.
Bacapres Anies Baswedan hadir di acara Milad PKS ke-21 di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Di depan Anies, Salim juga menyinggung masalah yang harus dihadapi para pejuang politik. Salah satunya adalah soal mementingkan kepentingan rakyat.
"Perjuangkan nasib mereka yang susah, miskin. Aspirasi mereka dengarkan. Yang hidupnya pas-pasan, yang hidupnya di bawah garis kemiskinan, yang tinggal di rumah tak layak huni, yang kalau kita masuk kayak masuk di kandang kambing atau ayam," tutur dia.
ADVERTISEMENT
"Pertama saudara yakin dan tahu kalau saudara dari rakyat. Dipilih oleh rakyat, berjuanglah untuk rakyat. Jangan ketika jadi hanya berpikir pada kelompok tertentu. itulah demokrasi," sambungnya.
Salim juga meminta kepada para pemimpin bangsa untuk mencintai rakyatnya. Sehingga, semua yang menjadi keinginan rakyat bisa terpenuhi.
"Artinya sebagai pemimpin, seluruh bangsa adalah anak-anak saudara, cintai dan perhatian mereka. harus berpikir saya tidak akan sejahtera sampai anak-anak saya sejahtera semuanya. rangkul mereka, senasib sepenanggungan," pungkasnya.