Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Di Jatim, Total 9 Petugas KPPS dan 2 Linmas TPS Meninggal
16 Februari 2024 20:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencatat ada 9 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan 2 petugas Linmas TPS di Jatim yang meninggal dunia dalam Pemilu 2024 ini.
ADVERTISEMENT
Komisioner Divisi SDM dan Litbang KPU Jatim, Rochani, mengatakan data tersebut merupakan hasil komulatif hingga Jumat (16/2).
"9 KPPS dan 2 Linmas TPS ya," ujar Rochani kepada kumparan, Jumat (16/2).
Berikut laporan petugas KPPS dan petugas Linmas TPS yang meninggal dunia hingga Jumat (16/2):
KPPS
Linmas
Rochani menjelaskan, penyebab meninggalnya petugas KPPS itu karena ada beberapa faktor.
Contohnya seperti petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Jember bernama Mustakim (53), yang meninggal karena tersetrum listrik mikrofon (mic) saat menyiapkan pelaksanaan pencoblosan di TPS 35 Desa Wringinagung pada Rabu (14/2).
Kemudian, Danang Arya Saputra (20), petugas KPPS di Desa Ngendut, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, yang meninggal dunia karena kecelakaan motor saat hendak melakukan rapat persiapan pada Kamis (8/2), dan beberapa penyebab lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau dari kronologi kejadian masing-masing, memang ada beberapa faktor penyebab yang berbeda, misalnya kecelakaan kendaraan, terkena sengatan listrik saat cek sound, memiliki riwayat penyakit bawaan diabet-hipertensi," ujarnya.
Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini masih terus melakukan pendataan terkait dengan petugas yang meninggal dunia dan sakit selama proses Pemilu 2024 ini.
"Sampai saat ini kami sedang melakukan monitoring kondisi kesehatan dan keselamatan jajaran penyelenggara Pemilu, khususnya KPPS dan Linmas TPS di seluruh Jatim," ungkap dia.
Selain itu, KPU Jatim juga melakukan proses penyaluran santunan kepada petugas yang meninggal dunia. "Dalam proses (penyaluran santunan)," ujarnya.