Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Di KPK, 2 Eks Pimpinan Komisi II Kompak Bantah Terima Duit e-KTP
10 Juli 2017 15:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat, Taufiq Effendi, membantah terlibat kasus korupsi e-KTP. Politikus Partai Demokrat yang pernah menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara itu juga membantah ditanyai ihwal bagi-bagi uang proyek e-KTP.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada soal itu, Saya cuma saksi untuk pak Andi Narogong, itu saja," ujar Taufiq usai diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (10/7).
Taufiq membantah mengikuti sebuah rapat informal yang membahas proyek e-KTP. "Saya tidak pernah datang di pertemuan itu. Karena saya tidak ada, tidak ikut pertemuan itu," katanya.
Pertemuan itu tercantum di surat dakwaan yang disusun jaksa KPK. Pada Mei 2010, ada pertemuan yang diadakan di ruang kerja Komisi II DPR lantai 1, persis sebelum Rapat Dengar Pendapat Komisi II dengan Kementerian Dalam Negeri digelar.
Taufiq, berdasarkan dakwaan, ikut di pertemuan itu. Yang juga ikut adalah mantan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, hingga eks Ketua Komisi II Chairuman Harahap.
ADVERTISEMENT
Diduga, sosok Andi Agustinus alias Andi Narogong dikenalkan di pertemuan itu. Andi adalah pengusaha yang dikenalkan sebagai orang yang akan mengurus proyek e-KTP. Dia kini menjadi tersangka kasus e-KTP.
Selain itu, dibahas juga pembangunan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan pemberian Nomor Induk Kependudukan secara nasional.
Taufiq, berdasarkan surat dakwaan, diduga menerima USD 103 ribu atau senilai Rp 1,3 miliar.
Tak sampai 10 menit, mantan Wakil Ketua Komisi II asal Partai Amanat Nasional, Teguh Juwarno, keluar dari Gedung KPK. Dia baru selesai diperiksa penyidik KPK, terkait kasus e-KTP.
Senada dengan Taufiq, Teguh membantah menerima duit dari proyek e-KTP. Dia juga mengaku tak kenal Andi. "Sama sekali saya tidak kenal tidak pernah berhubungan apalagi berkomunikasi dengan dia," kata Teguh.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 21:56 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini