Di Momen Hardiknas, Haedar Nashir Sebut Pendidikan Bukan Pabrik Ciptakan Robot

2 Mei 2024 12:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat di Fisipol UGM, Selasa (23/4). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat di Fisipol UGM, Selasa (23/4). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum (Ketum) PP Muhammadiyah Haedar Nashir berefleksi di Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas yang diperingati hari ini Kamis (2/5).
ADVERTISEMENT
Melalui keterangan tertulisnya, Haedar mengatakan pendidikan bukan pabrik menciptakan robot. Meski, saat ini masyarakat hidup di zaman revolusi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di mana orang dituntut kerja dalam pranata modern.
"Pendidikan harus tetap berada dalam orbit utamanya, yakni mencerdaskan akal-budi manusia menuju peradaban utama," kata Haedar.
Selain itu, guru besar ilmu sosiologi itu mengatakan, Pancasila, agama, dan nilai luhur bangsa jangan dipisahkan dari Pendidikan Indonesia.
"Bagaimana mendidik insan Indonesia yang beriman-taqwa, berakhlak mulia, menguasai Iptek, cerdas berkeahlian, dan berkebudayaan tinggi," jelasnya.
"Itulah pendidikan nasional yang konstitusional," kata Haedar.
Sejak dahulu, Muhammadiyah sangat concern terhadap pendidikan. Dikutip dari artikel yang dimuat di laman resmi Muhammadiyah, disebutkan ormas tersebut telah banyak mendirikan lembaga pendidikan hampir di seluruh wilayah Indonesia berjumlah total 3.334.
ADVERTISEMENT
Rinciannya, SD 1.904, SMP 1.128, SMA 558, SMK 554, dan Perguruan Tinggi berjumlah 172 yang terdiri dari 83 Universitas, 28 Institut, 54 Sekolah Tinggi, 6 Politeknik, dan 1 Akademi.