Di Rapat Paripurna DPR, Bamsoet Singgung Pertemuan Jokowi-Prabowo

25 Juli 2019 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ketua DPR RI Bambang Soesatyo Foto: Dok. DPR RI
zoom-in-whitePerbesar
com-Ketua DPR RI Bambang Soesatyo Foto: Dok. DPR RI
ADVERTISEMENT
Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyinggung pertemuan Presiden terpilih Jokowi dan capres 02 Prabowo Subianto dalam pidato penutupan di rapat paripurna, Kamis (25/7). Bamsoet menuturkan, setelah pertemuan kedua tokoh tersebut, masyarakat dapat kembali bersatu dan bersama membangun bangsa.
ADVERTISEMENT
"Mudah-mudahan luka di masyarakat dapat terobati, dan kehidupan masyarakat di akar rumput akan teduh dan damai kembali. Saatnya kita menatap ke depan dan mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu kembali, bersama membangun bangsa demi, kemajuan negeri yang kita cintai," kata Bamsoet di ruang paripurna DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (25/7).
Selain itu, Bamsoet juga menyinggung soal pembentukan kabinet oleh Jokowi di periodenya 2019-2024. Bamsoet berharap agar putra putri terbaik bangsa dapat terpilih untuk membantu presiden.
"​Kami memahami hari-hari ke depan adalah waktu yang tersedia bagi Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk melakukan seleksi, dan simulasi mengenai format serta wajah kabinet seperti apa yang akan dibangun ke depan. Karena hak prerogatif ada di tangan Presiden," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Maka pilihlah putra-putri terbaik bangsa, baik yang berasal dari partai politik maupun non-partai politik, agar akselerasi pembangunan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan," lanjutnya.
Namun, ia berharap agar stuktur kabinet yang baru dapat menghadirkan mekanisme yang seimbang antara pemerintahan dan parlemen. Hal itu, kata dia, untuk memperkuat sistem demokrasi.
"Karena tegaknya mekanisme check and balance akan memperkuat sistem demokrasi dan pemerintahan itu sendiri," ucapnya.
Lebih lanjut, Bamsoet menuturkan parlemen memerlukan pemerintahan yang kuat agar program pembangunan pemerintah berjalan efektif.
"Kita memerlukan pemerintahan yang kuat agar program pembangunan berjalan dengan efektif. Tetapi pada waktu yang bersamaan kita juga memerlukan Parlemen yang bertenaga agar pengawasan berjalan dengan baik," tutupnya.