Di Tengah Pandemi Corona, Jumlah Kurban di Banda Aceh Meningkat

29 Juli 2020 10:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapi untuk kurban di Desa Uteun Bayie, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (6/8). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
zoom-in-whitePerbesar
Sapi untuk kurban di Desa Uteun Bayie, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (6/8). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
ADVERTISEMENT
Pemerintah telah menetapkan hari raya Idul Adha dan kurban 1441 Hijriah jatuh pada 31 Juli 2020. Meski dalam situasi pandemi COVID-19, hal itu tidak menyurutkan niat umat muslim di Banda Aceh untuk tetap berkurban.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya masyarakat di Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh. Sebanyak 300 ekor sapi akan disembelih usai pelaksanaan salat Idul Adha.
Camat Baiturrahman, Muhammad Rizal, mengatakan tahun ini masyarakat yang berkurban di wilayahnya meningkat jika dibanding tahun lalu. Tercatat, sebanyak 300 hewan kurban terdiri dari 217 ekor sapi dan 83 ekor kambing siap untuk disembelih.
“Alhamdulillah di saat pandemi ternyata niat berkurban masyarakat kita meningkat. Tahun 2019 lalu hanya 233 ekor, terdiri dari 169 ekor sapi dan 64 ekor kambing. Total kurban tahun ini dari 10 Desa di Kecamatan Baiturrahman yang masuk data ke kita meningkat mencapai 300 ekor," kata Rizal Rabu (29/7).
Rizal menjelaskan, jumlah hewan kurban tersebut kemungkinan bakal bertambah saat hari penyembelihan. Karena masih ada warga yang belum melapor ke panitia kurban di kecamatan setempat.
ADVERTISEMENT
“Hewan kurban untuk penyembelihan tahun ini, berasal dari 10 Desa yaitu Kampung Baru, Ateuk Munjeng, Neusu Jaya, Ateuk Deah Tanoh, Ateuk Pahlawan, Seutui, Neusu Aceh, Peuniti, Ateuk Jawo dan Sukaramai,” ucap dia.
Kendati jumlah hewan kurban meningkat, panitia tetap akan mengutamakan protokol kesehatan sesuai dengan arahan pemerintah demi mencegah penyebaran COVID-19.
Mulai dari memakai masker, cuci tangan, menjaga jarak dan memakai sarung tangan.
"Panitia tetap kita batasi sesuai kebutuhan dan dianjurkan agar daging kurban diantar saja ke rumah masing-masing penerima, guna menghindari pengumpulan warga yang akan mengambil daging kurban. Untuk teknisnya kami kembalikan kepada desa masing-masing," ungkapnya.
Sapi kurban dari Jokowi untuk warga Aceh. Foto: Dok. Istimewa

Aceh Gelar Salat Idul Adha di Semua Daerah Zona Hijau

Jubir COVID-19 Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, mengajak masyarakat lebih disiplin menjalankan protokol kesehatan secara konsisten. Termasuk saat menjalankan salat Idul Adha.
ADVERTISEMENT
Saifullah mengharapkan, bupati dan wali kota bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tokoh agama, Panitia Salat Idul Adha, dan Panitia Qurban, agar melakukan sosialisasi dan pengawasan untuk memutuskan rantai penularan virus corona.
Sementara Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, telah menyurati bupati/wali kota pada 20 Juli 2020 lalu terkait pelaksanaan salat berjemaah pada Idul Adha nanti. Salat Idul Adha dapat dilaksanakan di semua daerah Zona Hijau dengan memperhatikan protokol kesehatan.
“Sedangkan di daerah Zona Kuning dan Zona Oranye atau Merah, tergantung pada keputusan bupati/wali kota masing-masing, setelah berkoordinasi dengan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) dan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, yang juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat,”ujarnya.
Diketahui wilayah Zona Hijau (tidak terdampak) di Aceh meliputi Pidie Jaya, Nagan Raya, Subulussalam, Pidie, Aceh Singkil, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Simeulue, dan Gayo Lues.
ADVERTISEMENT
Sementara Zona Kuning (risiko rendah) ialah Aceh Tamiang, Lhokseumawe, Bireuen, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Sabang, Langsa, Banda Aceh, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Bener Meriah. Sedangkan Zona Oranye (risiko sedang) meliputi Aceh Barat Daya dan Aceh Besar.