Di Yordania, Prabowo Tegaskan Siap Tampung Anak Yatim Gaza di RI

13 Juni 2024 17:53 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai menghadap Presiden Joko WIdodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).  Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai menghadap Presiden Joko WIdodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melaporkan hasil kunjungannya ke Yordania dalam rangka KTT tanggap darurat Gaza 'Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza' kepada Presiden Jokowi. Dalam KTT itu, Prabowo mengungkapkan Indonesia siap mengevakuasi 1.000 pasien dari Gaza untuk dirawat di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dan begitu sembuh akan dikembalikan ke Gaza begitu situasi normal," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6).
Prabowo juga mengungkapkan tawaran Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang daerahnya siap menampung anak-anak Gaza yang yatim piatu.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai menghadap Presiden Joko WIdodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6/2024). Foto: Nadia Riso/kumparan
"Dan juga tokoh-tokoh pimpinan pondok-pondok pesantren di Jatim, Jabar, juga menawarkan siap menampung yatim piatu, anak-anak yang kena trauma. Ini sedang dibicarakan," ujarnya.
Selain itu, Prabowo juga menyampaikan Indonesia siap mengirim tenaga kesehatan ke Gaza dan mengoperasikan rumah sakit lapangan.
"Ini sedang dibicarakan dengan beberapa pihak. Juga kita menyampaikan bahwa, saya baru lapor ke Presiden, Presiden mengatakan kita tetap bila diminta dan bila diizinkan kami tetap siapkan pesawat Hercules untuk terus mengirim bantuan lewat udara," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Dan apabila diperlukan kami siap kembali mengirim kapal rumah sakit. Mereka juga minta kita bantu tidak hanya Gaza tapi Tepi Barat. Karena Tepi Barat juga ternyata keadaannya sangat sulit," pungkasnya.