Diadukan ke DKPP, Anggota KPU Idham Holik Bantah Ancam ‘Rumah Sakitkan' KPUD

21 Desember 2022 19:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Divisi Bidang Teknis KPU RI, Idham Holik, saat konferensi pers, Jumat (5/8/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Divisi Bidang Teknis KPU RI, Idham Holik, saat konferensi pers, Jumat (5/8/2022). Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Anggota Idham Holik dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas dugaan melanggar etik terkait verifikasi faktual partai politik peserta Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Pengacara dari Firma hukum Amar Law Firm, Julio, menyebut Idham diadukan karena dianggap menebar ancaman kepada KPUD dia acara Konsolidasi Nasional KPU se-Indonesia di Ancol, beberapa waktu lalu.
"Dia menyatakan jika ada anggota KPU yang tidak menuruti perintah, mengikuti arahan, akan dirumahsakitkan. Ini adalah salah satu intimidasi yang serius, kami tidak anggap sebagai sepele. Kami juga melaporkan beliau sebagai bentuk perlindungan teman KPU di daerah," ucap Julio di kantor DKPP, Jakarta, Rabu (21/12).
Amar Law Firm dan Themis Indonesia Law yang datang ke DKPP membawa file video yang berisi dugaan intimidasi yang dilakukan KPU kepada KPU Kabupaten/Kota.
Tim Hukum Advokasi Pemilu Bersih 2024 yang terdiri dari Themis Indonesia Law Firm dan AMAR Law Firm mendatangi kantor DKPP RI di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Di tempat terpisah, Idham Holik, tak membantah menyatakan hal tersebut di forum konsolidasi nasional KPU. Namun dia membantah ungkapan 'dirumahsakitkan' sebagai intimidasi.
ADVERTISEMENT
Idham menjelaskan ungkapan ‘dirumahsakitkan’ saat sambutan di acara konsolnas tersebut hanya candaan. Konteksnya agar KPUD menyampaikan unek-unek jangan dibawa ke luar KPU.
“Saat itu saya bilang, enak enggak enak dikeluarin di dalam dan kita semua yang rasakan, maksudnya diungkap gitu loh, ‘kalau yang enggak tegak lurus saya bawa ke rumah sakit, begitu doang,” ungkap Idham di kantor KPU, Jakarta, Rabu (21/12).
“Itu konteksnya jokes, bayangin masa di depan ribuan orang saya intimidasi, kalau intimidasi interpersonal, ya kan. Dan pertanyaannya sebodoh itu kah? Ini videonya ada,” imbuhnya
Idham menjelaskan juga dirinya siap menjelaskan kejadian sebenarnya ke DKPP. Ia juga menyebut memiliki video lengkap saat kejadian tersebut terjadi.
"Itu tidak ada kaitannya apa pun berkaitan dengan verifikasi parpol. Itu adalah forum konsolidasi nasional berkaitan dengan kinerja," tegas Idham.
ADVERTISEMENT