Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Diam-diam Rangkap 5 Jabatan Menteri, Parlemen Australia Kecam Eks PM Morrison
30 November 2022 10:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Parlemen Australia memilih untuk mengecam mantan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison , dalam pemungutan suara pada Rabu (30/11). Pasalnya, Morrison diam-diam menunjuk dirinya sendiri ke berbagai jabatan kementerian selama pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Politikus dari Partai Liberal tersebut kalah dalam pemilu pada Mei. Tetapi, dia sempat mengumpulkan lima peran menteri selama pandemi sepanjang sepanjang 2020 hingga 2021.
Dia merebut kendali atas kementerian kesehatan, keuangan, perbendaharaan, sumber daya, dan urusan dalam negeri.
Partai Buruh yang berkuasa lantas mengajukan mosi bersejarah itu. Parlemen Australia mengesahkannya dengan 86 suara berbanding 50 suara. Mosi itu bersifat simbolis. Namun, ini merupakan pertama kalinya seorang mantan perdana menteri dikecam parlemen.
"Faktanya adalah, demokrasi kita sangat berharga," tegas PM Australia dari Partai Buruh, Anthony Albanese, selama debat sebelum pemungutan suara, dikutip dari Reuters, Rabu (30/11).
"Tidak ada ruang untuk berpuas diri," sambung dia.
Morrison membela keputusannya untuk mengambil lima jabatan sekaligus. Dia mengatakan, tindakannya sah dan perlu. Sebab, Morrison mempertimbangkan skenario bila menteri tidak mampu menjalankan tugasnya selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Morrison berdalih bahwa dia menempuh jalan itu selama masa yang sulit. Alhasil, dia merasa tidak memiliki pilihan lain.
Morrison mengaku hanya pernah menggunakan kekuasaannya untuk satu hal. Sebagai Menteri Sumber Daya Australia, dia memblokir proyek eksplorasi gas kontroversial dari perusahaan BPH Energy.
"Bagi mereka yang ingin menambahkan penilaian mereka hari ini atas tindakan saya dalam mendukung mosi kecaman ini, saya hanya menyarankan agar mereka berhenti dan mempertimbangkan hal berikut: pernahkah Anda menghadapi krisis di mana prospeknya sama sekali tidak diketahui?" tanya Morrison kepada Parlemen Australia.
"Dalam keadaan seperti itu, apakah Anda bisa mengambil semua keputusan dengan benar?" lanjut dia.
Walau begitu, Morrison menerima rekomendasi dari penyelidikan terhadap kasusnya. Salah satunya adalah pembuatan undang-undang yang mewajibkan pemberitahuan publik atas penunjukan menteri.
ADVERTISEMENT