Diancam Bunuh, Gadis Saudi Pencari Suaka Hapus Akun Twitter

11 Januari 2019 18:09 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang remaja putri asal Arab Saudi, Rahaf Mohammed al-Qunun, saat bertemu dengan petugas imigrasi di hotel Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang remaja putri asal Arab Saudi, Rahaf Mohammed al-Qunun, saat bertemu dengan petugas imigrasi di hotel Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. (Foto: Reuters)
ADVERTISEMENT
Gadis Arab Saudi pemohon suaka menghapus akun Twitternya setelah mendapatkan ancaman pembunuhan. Padahal melalui akun Twitternya ini dia berhasil selamat dari upaya deportasi di Thailand.
ADVERTISEMENT
Rahaf Mohammed al-Qunun, 18, saat ini tengah berada di tempat rahasia milik badan suaka PBB, UNHCR, di Bangkok. Sebelumnya pekan ini, Qunun memantik perhatian dunia setelah menyatakan kondisinya di Twitter.
Qunun kabur dari keluarganya di tengah liburan di Kuwait. Rencananya dia akan ke Australia untuk mencari suaka, namun dihentikan imigrasi Bangkok saat transit di Thailand.
Melalui akun @rahaf84427714, Qunun pada Minggu lalu mengatakan nyawanya terancam jika dia dideportasi. Dalam waktu beberapa jam saja, akun Qunun kemudian viral dan diretweet banyak aktivis, lalu ramai melalui tagar #saverahaf.
Seorang remaja putri asal Arab Saudi, Rahaf Mohammed al-Qunun, saat bertemu dengan petugas imigrasi di hotel Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang remaja putri asal Arab Saudi, Rahaf Mohammed al-Qunun, saat bertemu dengan petugas imigrasi di hotel Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Thailand. (Foto: Reuters)
Diberitakan Reuters, pada Jumat (11/1) Qunun mematikan akun Twitternya. Sebelum melakukan itu, dia memposting kalimat: "Berita baik dan buruk!"
Akun itu sempat muncul sekitar sejam kemudian, tapi kemudian ditutup lagi dalam hitungan menit.
ADVERTISEMENT
Menurut akun Twitter bernama Nourah, yang disebut Qunun sebagai kawannya, Qunun "menerima ancaman mati dan karena alasan ini dia menutup akun Twitternya."
Belum ada komentar dari Menurut. Menurut Sophie McNeill, wartawan ABC Australia yang pertama kali menemani Qunun, gadis itu dalam keadaan "aman dan baik-baik saja", hanya ingin beristirahat sejenak dari Twitter.
"Dia menerima banyak ancaman pembunuhan," kata McNeill.