Dianugerahi Gelar Profesor Kehormatan Oleh Unhan, Terawan Pamer Vaksin Nusantara

12 Januari 2022 17:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) saat prosesi Pengukuhan Guru Besar di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Rabu (12/1/2022). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) saat prosesi Pengukuhan Guru Besar di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Rabu (12/1/2022). Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Universitas Pertahanan (Unhan) menganugerahi mantan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto gelar sebagai Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap Ilmu Pertahanan Bidang Kedokteran Militer, Fakultas Kedokteran Militer Universitas Pertahanan.
ADVERTISEMENT
Sejumlah hal disampaikan Terawan dalam orasi ilmiahnya yang berjudul 'Peran Kesehatan Militer Dalam Mendukung Ketahanan Kesehatan Nasional'. Termasuk soal capaian Vaksin Nusantara atau Vaknus yang dikembangkan pada masa pandemi COVID-19.
Ia menyebut vaksin yang dikembangkannya bersama sejumlah tim peneliti itu turut berkontribusi, khususnya dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional maupun global. Tak hanya itu, Vaksin Nusantara dinilai sebagai bentuk kemandirian Indonesia dalam hal inovasi menghadapi pandemi COVID-19.
"Berbagai inovasi dan upaya terus dikembangkan oleh tenaga medis dalam penanganan pandemi COVID-19, salah satunya Vaknus atau Vaksin Nusantara yang kami kembangkan bersama tim peneliti sebagai salah satu upaya mengatasi pandemi yang melanda dunia," ujar Terawan dalam orasi ilmiahnya yang disiarkan oleh kanal YouTube Universitas Pertahanan RI, Rabu (12/1).
ADVERTISEMENT
Terawan menyebut Vaknus yang dibuat dari sel dendritik sebagai inovasi vaksin baru yang dikembangkan di dunia. Terawan memilih sel dendritik atau sel yang berasal dari tubuh karena dinilai memberikan efek samping atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang jauh lebih ringan dari bahan pembentuk vaksin lainnya.
Mantan Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) (depan kanan) berbincang dengan Mantan Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono di Universitas Pertahan. Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara Foto
"Vaksin Nusantara dibuat dari sel yang berasal dari tubuh sendiri atau autolog, sehingga efek sampingnya minimal. Aplikasi sel dendritik sebagai pemicu imunitas sebagian besar dikembangkan sebagai imunoterapi keganasan seperti kanker pankreas, tumor wilms, glioblastoma, melanoma, dan kanker paru," ucap Terawan.
Karenanya, Terawan mengeklaim penggunaan sel dendritik di Vaknus ini aman dan tidak menimbulkan efek samping yang berat pada penerimanya.
"Tidak terdapat kejadian tidak diinginkan serius yang diumumkan dengan penggunaan vaksin sel dendritik ini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Gelar Profesor Kehormatan diberikan langsung oleh Rektor Unhan, Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian kepada Terawan. Amarulla menilai Terawan layak karena pengabdiannya sebagai dokter di Rumah Sakit TNI.
Tak hanya itu, pengalaman dan keterampilan Terawan sebagai prajurit TNI sekaligus tenaga medis yang bertugas di Tim Dokter Kepresidenan mulai tahun 2009 hingga menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto periode 2015-2019 juga menjadi pertimbangan utama bagi Unhan untuk memberikan gelar kehormatan tersebut pada Terawan.