Diawali Gempa 6 M, Tapanuli Utara Diguncang Lebih dari 30 Kali Gempa Susulan

1 Oktober 2022 5:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Foto: Jafrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Daryono, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG. Foto: Jafrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tercatat lebih dari 30 kali gempa bumi susulan mengguncang Tapanuli Utara, Sumatera Utara, usai gempa pertama berkekuatan 6 magnitudo mengguncang pada Sabtu (1/10) pukul 02.28 WIB. Dua di antaranya berkekuatan 5,1 magnitudo dan 5 magnitudo selang beberapa menit usai gempa pertama.
ADVERTISEMENT
"Hingga pukul 04.30 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa Tarutung Magnitudo 5,8 (di laman BMKG 6 magnitudo) menunjukkan telah terjadi lebih dari 30 kali aktivitas gempa susulan (aftershock)," kata Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, di Twitter.
Dia mengatakan, gempa susulan terbesar berkekuatan 5,1 magnitudo. Sementara yang terkecil dengan 2,5 magnitudo. Rangkaian gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono membeberkan, gempa tektonik tersebut dipicu aktivitas Sesar Besar Sumatra Segmen Renun yang bergeser.
Gempa pertama episenternya terletak pada koordinat 2,11° LU ; 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Tapanuli Utara, Sumatera Utara pada kedalaman 10 Km. Memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa ini merupakan jenis dangkal.
ADVERTISEMENT
"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Besar Sumatra segmen Renun. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Daryono.
Ilustrasi gempa bumi. Foto: cigdem/shutterstock
Gempa ini juga tergolong merusak. Kekuatan gempa pertama dirasakan dengan skala MMI VI di Taruntung. Kemudian di Sipahutar dengan skala intensitas V MMI, di Singkil dengan skala intensitas IV MMI dan di Tapaktuan dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas III MMI.
Skala MMI VI artinya getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan.
"Berdasarkan informasi terkini, gempa Magnitudo 5,8 yang terjadi menimbulkan kerusakan pada beberapa rumah warga dan beberapa warga terluka di Tapanuli," kata Daryono.
ADVERTISEMENT
Daryono mengungkap, pada 14 Juni 2011 wilayah Tarutung juga pernah diguncang gempa merusak berkekuatan 5,5 magnitudo dengan kedalaman 10 Km yang dipicu Sesar Besar Sumatra. Gempa tersebut merusak 165 rumah warga dan melukai lebih dari 50 orang. Gempa itu dikenal sebagai gempa Sarulla 2011.