Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
14 Ramadhan 1446 HJumat, 14 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Diberi Tanjak Melayu, Ganjar Resmi Jadi Keluarga Kesultanan Palembang Darussalam
20 Mei 2023 20:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penyematan perlengkapan pakaian bangsawan Palembang itu dilakukan oleh Sultan Palembang Darussalam, Paduka Yang Mulia Sultan Mahmud Badaruddin IV Jayo Wikramo Raden Muhammad Fauwaz Diraja, dalam acara bertajuk "Silaturahmi dan Safari Budaya di Bumi Sriwijaya". Ini adalah simbol diterimanya Ganjar sebagai bagian dari keluarga bangsawan Keluarga Kesultanan Palembang Darussalam.
Perwakilan Kesultanan Palembang Darussalam, Yang Mulia Beby Sri Mardiana Putri Sriwijaya, menjelaskan, ada alasan di balik penyematan tanjak melayu tersebut. Salah satunya adalah karena Ganjar dianggap peduli terhadap adat budaya nusantara.
“Beliau care dengan budaya. Bukan karena orang Jawa Tengah, tapi memang beliau care,” kata Beby di lokasi, Sabtu (20/5/2023).
Menurut Beby, kepedulian Ganjar terhadap adat budaya nasional kerap ditunjukkan lewat berbagai aksinya saat memimpin Jawa Tengah sebagai gubernur. Salah satunya dengan mengumpulkan raja se-nusantara di Candi Borobudur, Magelang, beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
“Kami beberapa kali diterima Pak Ganjar di Jawa Tengah. Terakhir Raja Yang Mulia Kerajaan Nusantara itu beliau fasilitasi untuk silaturahmi dan bersatu mengangkat adat budaya nusantara di Candi Borobudur tahun lalu,” kata Beby.
Selain itu, lanjut Beby, Ganjar juga menunjukkan kepedulian terhadap budaya Indonesia lewat kebijakannya. Yakni mewajibkan ASN Pemprov Jateng mengenakan baju adat nusantara setiap Kamis di pekan keempat.
“Setiap bulan PNS itu bebas menggunakan baju adat apa saja dari mana dia asalnya. Kalau misalnya dari Betawi, ya baju khas Betawi. Bebas. Saya bilang wah ini kayak karnaval, bagus sekali kepeduliannya,” katanya.
Sementara itu, Ganjar berterima kasih atas sambutan yang diberikan pihak Kesultanan Palembang Darussalam. Ganjar mengaku kagum dengan kekuatan budaya kerajaan yang merupakan bagian dari kekayaan Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Kerajaan itu memiliki adat dan budaya yang sangat kuat. Tidak hanya produk-produk budaya keseniannya, tapi bagaimana perilakunya,” ucap Ganjar.
Ganjar berharap kebudayaan Indonesia semakin lestari dengan penggunaan produk budaya nusantara dalam kegiatan sehari-hari. Menurut Ganjar, kekayaan ini merupakan aset yang mesti dipertahankan.
Hadir dalam acara tersebut Yang Mulia Pangeran Suryo Vebri Al Lintani, Yang Mulia Raden Heri Mastari, dan keluarga besar Kesultanan Palembang Darussalam. Hadir juga Ketua Forum Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah Sumsel, Al-Habib Muhammad Helmi Shahab; Ketua 3 FKPPS Sumsel, KH Harun Rsyid; Pimpinan Pondok Pesantren Sultan Mahmud Badaruddin, KH Soni Suharsono; dan Pimpinan Pondok Pesantren Az-Zakiyah Shahabiya, Habib Abdullah.
Hadir pula Ketua Forum Pondok Pesantren se-Kota Palembang, Ustaz Suskito; Pimpinan Pondok Pesantren Darul Funun, Ustaz Dr H Faisal Abdullah; pimpinan Rumah Tahfidzul Qur’an Al-Atqia, Ustaz Joni Saputra; dan pimpinan Pondok Pesantren Abi Ummi, Ustadzah Melawati. Selain itu, hadir juga budayawan, pegiat seni, komunitas milenial, pelaku UMKM, kepala desa, hingga tokoh agama se-Sumsel.
ADVERTISEMENT