Didakwa Korupsi, PM Israel Benjamin Netanyahu Tolak Mundur

22 November 2019 9:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menter Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menter Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu didakwa atas berbagai kasus korupsi yang melibatkan suap, penipuan, hingga pelanggaran kepercayaan. Dakwaan terhadap dirinya berlapis, namun Netanyahu menolak mundur, mengatakan ini adalah upaya mengkudeta dirinya.
ADVERTISEMENT
Ini adalah komentar pertama Netanyahu setelah Jaksa Agung Israel Avichai Mandelbit mendakwanya atas tiga kasus korupsi pada Kamis (22/11). Gugatan tersebut adalah yang pertama dijatuhkan pengadilan atas perdana menteri yang masih menjabat di Israel.
Netanyahu yang merupakan PM terlama Israel -menjabat sejak 2009- membantah seluruh tuduhan tersebut. Dia mengatakan, gugatan itu bertujuan untuk menjatuhkan karier politiknya.
"Ini adalah percobaan kudeta yang didasarkan pada proses penyelidikan yang bias, dibuat-dibuat, dan tercemar," kata Netanyahu dalam pidatonya yang disiarkan langsung di televisi.
Perdana Menter Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AFP
"Saya akan terus memimpin negeri ini, sesuai dengan hukum yang berlaku, dengan tanggung jawab, pengabdian dan kepedulian terhadap masa depan negara," lanjut dia lagi.
Penyelidikan dugaan korupsi terhadap Netanyahu telah dilakukan sejak Februari tahun ini. Kasus yang menjeratnya diberi sandi Case 1000, Case 2000, dan Case 4000.
ADVERTISEMENT
Pada Case 1000, Netanyahu dituduh menerima hadiah USD 264 ribu, sekitar Rp 3,7 miliar, dari Arnon Milchan, produser Hollywood keturunan Israel, dan James Packer, pengusaha kasino asal Australia. Di antara hadiah itu adalah champagne, cerutu, tiket pesawat, dan kamar hotel.
Pada Case 2000, Perdana Menteri Israel dituduh berkonspirasi dengan Arnon Mozer, pemilik koran Yediot Ahronot, untuk menerbitkan pemberitaan yang mendorong penerbitan izin tabloid Israel Hayom yang pro-Netanyahu. Walau ada rekamannya, namun Netanyahu membantah.
Jaksa Agung Israel Avichai Mandelbli mengumumkan terkait dakwaan Benjamin Netanyahu, Yerusalem. Foto: Reuters
Pada Case 4000, direktur jenderal Kementerian Komunikasi Israel, Shlomo Filber, dituduh menggunakan posisinya untuk memberikan Bezeq, perusahaan telepon nasional, hak membeli saham YES, penyedia jasa satelit. Netanyahu diduga terlibat karena menunjuk langsung Filber menduduki posisi di kementerian tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya Netanyahu, istrinya, Sara, juga pernah mengalami gugatan kriminal awal tahun ini karena membeli makanan senilai USD 100 ribu dari restoran mewah ke kediaman PM dengan uang negara. Padahal pemerintah telah menyediakan koki yang memasak khusus untuk mereka.
Netanyahu membantah seluruh tuduhan tersebut, mengatakan bahwa keluarganya telah dizalimi.
"Apa yang saya lalui tidak mudah. Saya manusia juga. Apa yang dialami keluarga saya tak tertahankan. Setiap hari, setiap malam, darah saya dan darah istri dan anak saya ditumpahkan," kata Netanyahu.