Didemo Rakyat, Raja Thailand Temui Massa Pendukung dan Tulis 'Surat Cinta'

11 November 2020 1:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menulis pesan di atas kertas saat mereka menyapa para demonstran di provinsi Udon Thani, Thailand. Foto: Royal Household Bureau/via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menulis pesan di atas kertas saat mereka menyapa para demonstran di provinsi Udon Thani, Thailand. Foto: Royal Household Bureau/via REUTERS
ADVERTISEMENT
Tensi Thailand memanas selama beberapa bulan terakhir setelah gelombang protes menuntut Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mundur. Massa prodemokrasi juga menuntut reformasi besar-besaran atas kekuasaan Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn.
ADVERTISEMENT
Ketika mengunjungi Provinsi Udon Thani, Raja Thailand dan istrinya, Ratu Suthida, menghampiri massa pendukung di bandara dan menulis surat di sebuah kertas. Ini adalah kali kedua Vajiralongkorn menemui massa pendukungnya.
"Kita semua saling mencintai dan peduli satu sama lain. Jaga negara, saling membantu melindungi negara kita dengan kebaikan untuk kemakmuran dan melindungi 'Thainess'," tulis Vajiralongkorn dilansir Reuters, Rabu (11/11).
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menulis pesan di atas kertas saat mereka menyapa para demonstran di provinsi Udon Thani, Thailand. Foto: Royal Household Bureau/via REUTERS
Minggu lalu, ribuan pedemo berbaris ke Grand Palace di Bangkok terus menuntut pemerintah Thailand. Demo dipicu tuduhan kecurangan pemilu yang dilakukan Prayuth pada 2019 lalu.
Demonstran juga menganggap monarki sudah melampaui batas dan terlalu dekat dengan militer sehingga berpotensi mengekang demokrasi.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dan Ratu Suthida menulis pesan di atas kertas saat mereka menyapa para demonstran di provinsi Udon Thani, Thailand. Foto: Royal Household Bureau/via REUTERS
Aksi yang dilakukan setiap hari ini awalnya dipimpin oleh mahasiswa. Mereka mendesak rancangan undang-undang baru, pembubaran parlemen, hingga reformasi kerajaan.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, Prayuth menegaskan tidak akan mengundurkan diri. Ia juga menolak tuduhan pengunjuk rasa bahwa telah merekayasa kemenangan demi mempertahankan kekuasaan yang dia rebut dalam kudeta 2014.
Massa pro demokrasi menggelarr unjuk rasa anti pemerintah di Bangkok, Thailand, Minggu (18/10). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Demonstran pro-demokrasi saat aksi protes anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand, Sabtu (17/10). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Pengunjuk rasa pro-demokrasi memberikan penghormatan tiga jari, selama demo anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand, Sabtu (17/10). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Pengunjuk rasa pro-demokrasi mengangkat poster, saat demo anti-pemerintah, di Bangkok, Thailand, Sabtu (17/10). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS