Didesak Mundur, Joe Biden Tegaskan Tetap Nyapres

13 Juli 2024 9:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang putranya Beau saat berbicara pada acara kampanye di gereja Mother Emanuel AME di Charleston, Carolina Selatan, pada Senin (8/1/2024). Foto: Mandel Ngan/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden AS Joe Biden berbicara tentang putranya Beau saat berbicara pada acara kampanye di gereja Mother Emanuel AME di Charleston, Carolina Selatan, pada Senin (8/1/2024). Foto: Mandel Ngan/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Jumat (12/7) memastikan akan tetap bertarung pada pemilu November mendatang. Ia bahkan menyebut, penantangnya Donald Trump akan membawa ancaman besar.
ADVERTISEMENT
Masa depan pencalonan Biden pada pemilu AS menjadi pertanyaan usai penampilan mengecewakan pada debat Juni lalu. Biden nampak terbata-bata saat berbicara dan batuk ketika itu.
Di tengah simpang-siur perihal pencalonannya, di depan massa pendukung Partai Demokrat pada kampanye di Detroit Biden akhirnya menegaskan keinginannya untuk tetap nyapres.
"Saya akan mencalonkan diri dan kami akan menuju kemenangan. Motown (sebutan Detroit) adalah Joetown," ucap Biden seperti dikutip dari Reuters.
"Jangan keluar," teriak massa pendukung merespons pidato Biden.
"Saya adalah calonnya. Saya tidak akan ke mana-mana," sambung Biden lagi.
Kemudian Biden menyerang penantangnya Donald Trump. Dia menyebut, Trump sebagai diktator.
"Ini yang saya tahu, saya akan sampaikan kebenarannya, saya tahu yang salah sampai yang benar, dan saya tahu rakyat Amerika ingin seorang presiden bukan diktator," kata dia.
ADVERTISEMENT
Kendati memastikan akan tetap maju, desakan Biden mundur sejak debat makin deras datang. Total sudah ada 19 anggota parlemen AS dari Partai Demokrat meminta Biden mundur.
Sejumlah pendonor, bintang Hollywood, kelompok aktivis serta beberapa media lantang mendorong Partai Demokrat memilih calon lain demi menggantikan pria 81 tahun itu.