Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Polisi terus melakukan penyelidikan dalam kasus kebakaran hebat pipa minyak milik Pertamina di Kampung Mancon, Kelurahan Melong, Cimahi, Jawa Barat. Wadirreskrimsus Polda Jabar AKBP Hari Brata mengatakan diduga ada unsur kelalaian dalam peristiwa itu.
ADVERTISEMENT
Sebab Pertamina mengaku telah menjadi korban dalam insiden ini. Karena tidak ada koordinasi dari PT.KCIC mengenai pengerjaan proyek pada hari tersebut.
"Sementara iya (dugaan kelalaian), dugaan sementara iya," kata Hari di Mapolda Jabar, Senin (28/10).
Hari menuturkan polisi terus melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus tersebut. Sudah ada10 orang yang diperiksa untuk dimintai keterangan dari pihak PT. KCIC maupun Pertamina. Termasuk 2 orang WNA yang selamat dalam peristiwa tersebut turut diperiksa.
"Iya, kita periksa (WNA)" ucap Hari.
Lebih lanjut, Hari mengatakan, polisi juga telah mengamankan barang bukti termasuk alat berat yang digunakan untuk melakukan pengeboran. Saat ini, kata dia, warga setempat diimbau agar tidak mendekati lokasi karena masih terdapat minyak Pertamina yang mudah terbakar.
ADVERTISEMENT
"Belum boleh masih tertutup karena ada bahan-bahan dari Pertamina minyak minyak itu mudah terbakar," tutur Hari
Sebelumnya, Tim Puslabfor dari Mabes Polri bersama jajaran Polres Cimahi telah melakukan olah TKP di lokasi terjadinya kebakaran pada Rabu (23/10). Tim Puslabfor berjumlah empat orang melakukan olah TKP sejak pukul 15.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Mereka menyusuri sejumlah titik di sekitar lokasi.
Ketua Tim Puslabfor Mabes Polri Kompol Karya Wijayadi mengaku hendak mengumpulkan data teknis dengan melakukan dokumentasi terlebih dahulu dalam kegiatan kali ini. Dengan demikian, dia belum dapat menyampaikan apapun.
Lokasi terbakarnya pipa minyak itu merupakan pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Akibat peristiwa itu, satu orang meninggal dunia. Dia yang meninggal adalah tenaga kerja asal China bernama Li Xuanfeng.
ADVERTISEMENT
Li bekerja sebagai operator alat berat untuk proyek kereta cepat. Perusahaannya adalah subkontraktor China Railway Group Limited dikenal sebagai CREC, yaitu PT Ming Shun Construction.