Diduga Ada Miskomunikasi di Amblasnya Jalan Proyek Underpass Sleman

25 Juli 2019 15:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisi C DPRD Provinsi DIY melakukan sidak di lokasi amblasnya jalan di underpass Kentungan, Sleman, Kamis (25/7). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komisi C DPRD Provinsi DIY melakukan sidak di lokasi amblasnya jalan di underpass Kentungan, Sleman, Kamis (25/7). Foto: Arfiansyah Panji/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi C DPRD DIY menyidak lokasi amblasnya jalan di proyek underpass Kentungan, Sleman, Kamis (25/7). Dari hasil sidak tersebut, mereka menilai miskomunikasi jadi penyebab amblasnya jalan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Komisi C DPRD DIY Gimmy Rusdin Sinaga menjelaskan seharusnya ada komunikasi yang baik dari kontraktor dengan polisi, dinas perhubungan, dan masyarakat.
“Kami dari komisi C sidak instansi maupun pelaksana maupun kontraktor. Setelah kita diskusi tadi yang salah siapa? Ndak tahu. Yang benar siapa? Ndak tahu. Tadi itu semua salah miskomunikasi baik itu pengaturan atau hal pelaksanaan,” kata Gimmy di lokasi.
Dia meminta pembatasan kendaraan yang melintas di area tersebut dipertegas. Sebab, ia menilai jalan tersebut seharusnya memang tidak boleh dilewati truk maupun bus, kecuali Trans Jogja.
“Setelah kita tanya tadi itu yang namanya lalu lintas itu masyarakat ada yang ngeyel, ada yang bersabar. Tapi waktu itu banyak yang tidak sabar. Masuk dengan kapasitas muatan melebihi tonase. Jadi terjadilah itu. Sebetulnya yang pertama jatuh truk yang bawa kayu. Di belakanganya ada jip (Land Rover) katut (ikut),” ujarnya.
Evakuasi Land Rover di proyek underpass Kentungan. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Di sisi lain, kemacetan di titik tersebut bisa dicegah dengan rekayasa traffict light. Sehingga kendaraan tidak terlalu lama berhenti di seputaran proyek yang dapat memicu jalan amblas.
ADVERTISEMENT
“Jadi sebetulnya kalau lancar lampu merahnya itu nggak lama tapi karena terlalu lama berhenti dengan kapasitas muatan berat miring oleng jatuh,” kata Gimmy.
“Jadi nek menurut orang pintar harusnya dipondasi dahulu dikasih talud. Nah mungkin pelaksana merasa itu udah kuat tapi karena enggak kuat ya miring-miring jatuh (kendaraan),” tambahnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD DIY Anton Prabu mengatakan usai lebaran 2019 banyak kendaraan besar yang melintasi di jalan tersebut. Padahal, sesuai rekayasa lalu lintas, kendaraan besar dialihkan ke Ring Road Selatan. Dia menyoroti kurangnya penjagaan sebelum masuk proyek.
“Koordinasi di ujung sana harus menyetop kalau enggak boleh (truk melintas), ya enggak boleh. Berdasarkan yang disampaikan memang ada sedikit kesalahan karena yang jaga cuma dua. Perlu koordinasi dengan warga sekitar dinas perhubungan dan kepolisian juga,” kata Anton.
ADVERTISEMENT
Diharapkan proyek underpass Kentungan ini dapat selesai Desember mendatang dan bisa beroperasi Januari 2020. Selanjutnya, proyek underpass bisa dilanjutkan di Simpang Gejayan untuk mengurai kemacetan.