Diduga Belum Aman, Tim Olah TKP Belum Bisa Masuk Mako Brimob Semarang

18 September 2019 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Foto: ANTARA/R. Rekotomo
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi gudang tempat penyimpanan bahan peledak dan bom temuan dari masyarakat, setelah terjadinya ledakan di gudang tersebut, di kompleks Markas Brimob Polda Jateng, di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (14/9/2019). Foto: ANTARA/R. Rekotomo
ADVERTISEMENT
Polda Jawa Tengah masih belum bisa memastikan penyebab meledaknya amunisi di Gudang Penyimpanan Handak Temuan di Mako Brimob Srondol Semarang, Sabtu (14/9) lalu.
ADVERTISEMENT
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, saat ini tim yang berada di lokasi masih membereskan puing-puing sisa ledakan. Diduga masih terdapat amunisi dibalik reruntuhan.
"Masih dibersihkan di sana," ujar Rycko kepada awak media, Rabu (18/9).
Rycko menegaskan, olah TKP baru akan dimulai setelah pembersihan selesai dilakukan. Namun, Rycko enggan menargetkan waktunya.
"Belum diangkat sisanya di dalam (reruntuhan). Tim Olah TKP belum diizinkan masuk," katanya.
Di sisi lain, Rycko menyebut, dari total 44 rumah warga yang rusak saat ini tersisa 10 rumah warga yang dalam proses perbaikan.
"Perbaikan rumah, masih berlangsung. Hari ini selesaikan," tegasnya.
Selain itu proses disposal peledak yang berhasil dievakuasi juga masih dilakukan bertahap. Peledakan dilakukan di wilayah aman di Ungaran, Kabupaten Semarang.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, bahan peledak yang disimpan di Gudang Penyimpanan di Mako Brimob Srondol, Semarang, meledak pada Sabtu (14/9).
Ledakan tersebut mengakibatkan puluhan rumah warga rusak. Seluruh kerugian akibat ledakan, ditanggung oleh Polda Jateng dan masih berlangsung hingga saat ini.